Eks Kapolri: Janji Tito Sejahterakan Anggota Sudah Benar
- ANTARA/Zabur Karuru
VIVA.co.id - Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Suroyo Bimantoro menyoroti masalah kesejahteraan anggota Korps Bhayangkara. Menurut dia, sejak zaman dahulu hidup mereka selalu pas-pasan.
"Kami dibiasakan, sejak zaman revolusi dulu, gaji enggak ada yang cukup, ya kan," kata Bimantoro dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Senin, 27 Juni 2016.
Kapolri era Presiden Abdurrahman Wahid ini mengatakan bahwa tentara pejuang termasuk angkatan kepolisian dahulu makan dari rakyat. Tidak ada yang dari logistik institusi atau negara.
"Kerja juga begitu (seadanya)," ujarnya.
Oleh karena itu, dia setuju saat calon kapolri Komjen Tito Karnavian menyinggung isu kesejahteraan bagi anggota Polri dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang dilakukan Komisi III belum lama ini. Alasannya, kesejahteraan merupakan hal mendasar bagi setiap orang, termasuk bagi Polri.
"Kemarin, Tito omongannya sudah benar," katanya.
Meskipun demikian, Bimantoro tak membantah jika kesejahteraan polisi saat ini lebih bagus daripada dahulu. Salah satunya karena ada kebijakan remunerasi.
"Cuma remunerasi yang diberikan kepada polisi kemarin, saya baru tahu juga, baru 56 persen dari seharusnya yang diterima. Oleh karena itu, bagus dia (Tito) singgung itu," tuturnya.
Tito Karnavian pada Kamis, 23 Juni 2016, menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR. Salah satu janji yang diucapkan mantan kapolda Metro Jaya itu adalah melakukan reformasi di internal Polri.
Menurut Tito, yang terpenting dari upaya reformasi dan perubahan di internal Polri adalah Dengan kesejahteraan yang baik, Tito yakin reformasi bisa dilakukan cepat.
"Kalau seandainya bisa dituntaskan 100 persen, kemudian asuransi atau kemudian BPJS dan belanja operasional bisa naik jadi 40 persen, saya cukup optimistis rekan-rekan semua yang masuk polisi, jadi polisi yang baik," ujarnya.