Kepala BIN: Teroris Harus Dimusnahkan
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso, mengajak para ulama untuk mengedepankan pola brainwash atau cuci otak bagi pengikut aliran sesat yang mengarah faham terorisme.
Menurutnya, ulama dan tokoh agama lainnya, lebih efektif mencegah dan meminimalisir potensi aliran menyimpang masuk ke masyarakat ketimbang aparat, baik TNI maupun Polri.
"Itu enggak bisa hanya polisi, TNI, bahkan BIN juga. Yang bisa melakukan itu adalah ulama. Kalau ulama sebagai penyampai informasi akan lebih didengar," kata Sutiyoso di acara Silaturahim Buka Bersama di Bandung Jawa Barat, Sabtu, 25 Juni 2016.
Sutiyoso menegaskan kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang hadir dalam buka bersama di Gedung Pakuan Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat pada Jumat, 24 Juni 2016 kemarin itu, menitipkan agar wilayahnya steril dari potensi paham radikalisme.
"Makanya kunjungan saya di sini ingin menitipkan, agar para ulama, kalau bahasa intelijennya brainswash atau mencuci otak yang salah. Kalau tidak teroris akan mengancam. Teroris itu harus dimusnahkan," tegasnya.
Dia menambahkan, Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia saat ini masih tercoreng dengan ulah terorisme, yang mengatasnamakan simbol tersebut. BIN, lanjut dia, mengharapkan aksi terorisme di Jakarta, 14 Januari lalu, menjadi insiden terakhir.
"Kita adalah Islam toleran yang bisa menerima perbedaan. Kondisi itu sudah menyadari dari awal. Mari, paham-paham keliru itu harus diluruskan. Ayo kita tanggulangi bersama-sama," kata tokoh yang pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta tersebut.