Operasi SAR Longsor Jateng Dihentikan, 4 Korban Masih Hilang
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Operasi pencarian korban longsor di Kabupaten Purworejo dan Kebumen, Jawa Tengah resmi ditutup, Jumat, 26 Juni 2016. Seluruh operasi pencarian dihentikan di hari ke tujuh operasi, meski empat korban belum juga ditemukan.
Kepala Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, mengatakan penutupan seluruh operasi di dua daerah tersebut disampaikan langsung Bupati Purworejo, Agus Bastian dan Bupati Kebumen, Yahya Fuad.
"Dengan ditutupnya operasi SAR tanah longsor maka seluruh kegiatan pencarian korban, baik yang di desa Donorati dan Caok di Purworejo maupun yang di desa Sampang Kebumen resmi dihentikan, " kata Agus.
Menurut Agus, penutupan operasi telah mempertimbangkan berbagai aspek. Di antaranya kemungkinan untuk menemukan korban selamat sudah sangat kecil. Termasuk keluarga yang telah menyatakan mengikhlaskan dengan tidak ditemukannya korban.
"Kalau pun bisa ditemukan biasanya kondisi jenazah sudah rusak sehingga membahayakan kesehatan tim SAR, " ujar Agus.
Namun demikian, lanjut Agus, penutupan ini bukan berarti pencarian dihentikan sama sekali. Karena hingga saat ini masih ada relawan dan masyarakat setempat yang masih berupaya untuk mencari korban, sambil melakukan upaya pemulihan dan perbaikan sarana prasarana yang rusak.
Bupati Purworejo, Agus Bastian dan Bupati Kebumen, Yahya Fuad di tempat terpisah juga memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada tim SAR gabungan serta relawan yang terlibat dalam upaya pencarian korban selama ini.
"Kami ucapkan penghargan sebesar-besarnya kepada Basarnas yang telah menyediakan SDM serta alat yang memadai sehingga mempermudah pencarian korban," kata Agus Bastian.
Hingga operasi SAR ditutup masih ada empat korban yang belum ditemukan. Rincian, tiga korban di Purworejo, masing-masing Slamet, Jumadi dan Saman. Sedangkan korban longsor di Kebumen masih menyisakan satu korban tertimbun yakni, Sutinyem.
Sementara itu, jumlah total korban jiwa akibat banjir dan longsor di Provinsi Jawa Tengah hingga operasi dihentikan mencapai 59 orang meninggal dunia, empat orang hilang, dan 22 orang luka-luka. (ase)