ABK yang Lolos dari Abu Sayyaf Tiba di Balikpapan Malam Ini
- VIVA.co.id/Istimewa
VIVA.co.id – Enam dari 13 Anak Buah Kapal (ABK) yang lolos dari penculikan dan penyanderaan kelompok bersenjata di perairan Filipina Selatan, saat ini dalam pelayaran pulang dari Filipina ke Indonesia.
Enam ABK berlayar dari Filipina menggunakan Kapal Tugboat Charles 001. Kapal yang sempat dibajak itu, diperkirakan akan tiba dan merapat di Pelabuhan Balikpapan, Kalimantan Timur. Diperkirakan kapal akan tiba pukul 12.00 WITA, Jumat, 24 Juni 2016.
"Ya, kapal tiba sebentar malam jam 12," ujar Cindy, kekasih Edgar Lahiwu Maluenseng, salah satu ABK yang selamat dari aksi penyanderaan kepada VIVA.co.id.
Cindy menuturkan, berdasarkan hasil percakapannya dengan Edgar melalui sambungan telepon. Setiba di Balikpapan, ABK akan diperiksa kesehatannya dan dikarantina sembari memberikan keterangan kepada pihak berwenang.
"Setelah tiba Edgar dan lima temannya akan bikin Berita Acara Pemeriksaan (BAP) soal kondisi kesehatan mereka dan peristiwa yang dialami saat dibajak Abu Sayyaf. Setelah itu mereka akan dikarantina, entah sampai kapan," ujar Cindy.
Menurut Cindy, kondisi Edgar dan lima awak kapal lainnya dalam kondisi sehat dan baik-baik. Meskipun sempat didera kelelahan dan ketakuan usai pembajakan dan penculikan.
Sementara itu, hingga saat ini, tujuh ABK yang disandera kelompok militan diduga Abu Sayyaf, masih belum diketahui keberadaannya. Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan terus berusaha melacak keberadaan tujuh awak Kapal Charles 001.
Kepala BIN, Sutiyoso, mengatakan langkah pertama yang dilakukan BIN yaitu, menetapkan di mana lokasi tujuh awak kapal disandera dan mencari cara untuk melakukan penyelamatan.
"Hasil rapat koordinasi, memang penyanderaan itu ada dan diperintahkan untuk melakukan langkah-langkah yang paling baik untuk menyelamatkan mereka," kata Sutiyoso di Bandung,Jawa Barat.
Menurut Sutiyoso, saat ini BIN dan sejumlah pihak berwenang sedang melakukan pelacakan nomor telepon korban. "Kami terus cari lokasi yang menyandera mereka. Pelacakan sudah kami lakukan, tapi enggak bisa ngomong banyak soal ini," kata Sutiyoso. (ase)