Jelang Libur Lebaran, Pembantu Infal Banjir Order

Yayasan penyedia pembantu infal di Depok Jawa Barat. Umumnya selama libur lebaran jasa pembantu infal sering digunakan oleh para pemudik untuk rumah mereka, Jumat (24/6/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id – Memasuki musim libur lebaran, jasa asisten rumah tangga (pembantu) musiman atau yang biasa disebut pembantu infal, mulai kebanjiran order. Di Depok, Jawa Barat, sebuah yayasan penampung dan penyalur bahkan telah menyiapkan jasa pembantu infal hingga sekitar 400 pekerja.

Britney Spears Dituduh Selingkuh dengan Salah Satu Staf Pembantu

Mereka umumnya didatangkan dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tergiur dengan iming-iming upah tinggi sekitar Rp4,5 juta meski harus berpisah dengan keluarga mereka.

Pemilik PT Hadi Jaya, Wuryani Hadi, menuturkan pembantu infal yang disalurkan oleh yayasan ini nantinya hanya akan bekerja selama 15 hari dengan upah bervariasi.

Iming-iming Dipekerjakan sebagai PRT Jadi Modus Terbanyak Perdagangan Orang, Menurut Polri

"Untuk baby sitter dihitung per harinya Rp200 ribu sampai dengan Rp250 ribu. Sedangkan untuk pembantu rumah tangga per harinya Rp150 ribu sampai Rp157 ribu. Pembantu infal yang kami sediakan adalah tenaga profesional, sehingga antara gaji dan kerjaan sesuai,” kata Wuryani, Jumat, 24 Juni 2016.

Meski masih banyak mendapat order di saat musim libur lebaran, namun Hadi mengaku omzetnya mulai menurun. Itu lantaran kecanggihan komunikasi.

18 Tahun Menanti Perlindungan Hukum untuk Para PRT

“Iya, karena biasanya jika si majikan sudah cocok akan menghubungi langsung si anak (pembantu), tanpa melalui penyalur. Ini yang membuat omzet mengalami penurunan,” ujar Wuryani.

Selain faktor kecanggihan alat komunikasi tadi, penyebab menurunnya angka itu adalah karena adanya kasus kekerasan baby sitter atau pramusiwi yang beberapa waktu lalu terjadi di Jakarta. Terkait hal itu, Hadi pun mengaku telah mengantisipasinya.

“Tapi itu (kasus kekerasan) bukan dari yayasan kami, yayasan kami PT Hadi Jaya alhamdulillah tidak pernah bermasalah. Tenaga yang kami salurkan adalah tenaga profesional, sebab saya terlibat langsung dalam sistem penyeleksiannya. Dan kebanyakan di sini adalah tenaga senior, yang sudah memiliki keterampilan dan mereka juga memiliki ijazah sekolah,” tuturnya.

Waspada Pramusiwi Nakal

Sementara itu, Sinta, salah satu warga Depok yang ditemui di yayasan tersebut mengaku terpaksa menyewa jasa pembantu infal lantaran dirinya akan pergi ke luar kota.

“Iya, baby sitter yang ada lagi pada mudik, jadi kami sewa di sini. Saya sudah sering menggunakan jasa dari yayasan ini. Menurut saya jasa pembantu infal penting juga ya, apalagi saya mau keluar kota,” katanya.

Meski mengaku telah menjadi salah satu langganan di yayasan itu, namun Sinta tak menampik jika dirinya masih merasa was-was jika meninggalkan anak dengan orang lain. Terlebih, beberapa waktu lalu sempat ramai kasus kekerasan yang dilakukan pramusiwi terhadap seorang balita di Jakarta.

“Ya kuncinya jangan percaya 100 persen. Selain rumah kami lengkapi dengan CCTV, juga ada anggota keluarga yang bantu jaga pas saya keluar kota,” tuturnya. (ase)

Malaysia melarang edar buku When I Was a Kid 3 diduga hina ART Indonesia

Malaysia Larang Buku yang Dinilai Menghina ART Indonesia, Penulis Minta Maaf

Pemerintah Malaysia melarang edar buku 'When I Was a Kid 3' karena dianggap telah melecehkan dan merendahkan pembantu rumah tangga Indonesia

img_title
VIVA.co.id
30 September 2023