Menlu RI: Penyandera Awak Kapal Charles Dua Kelompok Berbeda
- VIVA.co.id/news.siteintelgroup.com
VIVA.co.id – Tujuh orang anak buah kapal tugboat Charles 00 disandera oleh kelompok bersenjata di perairan laut antara Filipina dan Kalimantan. Diduga, pelaku pembajakan ini dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf, namun oleh faksi yang berbeda.
Kemungkinan dua kelompok yang berbeda itu, menurut Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, berdasarkan laporan yang disampaikan para awak kapal TB Charles 00 yang berhasil selamat.
1.#MenluRetno memberikan statement ttg 7 ABK yang disandera kelompok bersenjata di Laut Sulu, di Kemlu RI (23/6) pic.twitter.com/6ge9gMYuzG
— KEMLU RI (@Portal_Kemlu_RI) June 24, 2016
2.#MenluRetno : 23 Juli, kami koptfirmasi 7 dr 13 ABK di tugboat Charles 001&tongkang Robby 152 ditahan kelompok bersenjata di Laut Sulu
— KEMLU RI (@Portal_Kemlu_RI) June 24, 2016
3.Penyanderaan terjadi pada pukul 11.30 & 12.45 waktu setempat oleh 2 kelompok berbeda tgl 20 Juli 2016 #MenluRetno pic.twitter.com/lwOD2GkeEg
— KEMLU RI (@Portal_Kemlu_RI) June 24, 2016
Indonesia mengecam keras berulangnya tindakan penyanderaan yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf tersebut. Retno bahkan menekankan bahwa hal itu sangat membuat Indonesia marah.
4. RI mengecam keras terulangnya penyanderaan olh kelompok bersenjata di Filipina.Kejadian ke-3 kali tdk bisa ditoleransi #MenluRetno
— KEMLU RI (@Portal_Kemlu_RI) June 24, 2016
5.Indonesia akan mengusahakan segala cara yg memungkinkan untuk membebaskan para sandera.Keselamatan 7 WNI tsb adalah prioritas #MenluRetno
— KEMLU RI (@Portal_Kemlu_RI) June 24, 2016
6.Indonesia meminta Filipina untuk menjaga keselamatan di area Filipina Selatan agar tidak mengganggu ekonomi di kawasan #MenluRetno
— KEMLU RI (@Portal_Kemlu_RI) June 24, 2016
7.Indonesia siap bekerjasama untuk menjaga keamanan kawasan #MenluRetno pic.twitter.com/vuFxd2G4M0
— KEMLU RI (@Portal_Kemlu_RI) June 24, 2016
8. #MenluRetno juga menyampaikan bahwa siang ini akan dilangsungkan rapat di #Kemenkopolhukam terkait penyanderaan 7 WNI ini
— KEMLU RI (@Portal_Kemlu_RI) June 24, 2016
9.Komunikasi dengan pihak Filipina berjalan dengan sangat baik dan akan dilakukan update saat ada perkembangan berarti #MenluRetno
— KEMLU RI (@Portal_Kemlu_RI) June 24, 2016
Penculikan dan penyanderaan tujuh awak kapal ini dilaporkan pada Selasa 22 Juni 2016. Salah seorang sandera bernama Ismail menelepon istrinya atas permintaaan penyandera.
Ismail pun diminta menyampaikan kepada istrinya bahwa ia dan enam rekannya disandera dan harus dibayar dengan tebusan uang senilai 20 juta Ringgit Malaysia.