Pemudik, Ini Jalur Alternatif Hindari Macet Pantura
- ANTARA/Dedhez Anggara
VIVA.co.id – Kemacetan panjang di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah diprediksi terjadi saat arus mudik lebaran awal Juli nanti. Sejumlah antisipasi kini telah disiapkan pemerintah daerah, salah satunya dengan merekomendasikan sejumlah jalur alternatif menghindari jalur Pantura.
Berdasarkan data Dinas Bina Marga Jawa Tengah, sejumlah prediksi titik kemacetan terjadi di sejumlah titik. Di antaranya; pertigaan pintu keluar pintu Tol Brebes Timur, potensi pasar tumpah Losari-Pejagan Brebes, penggantian Jembatan Kali Pah Kabupaten Tegal, penggantian Jembatan Sipait Kabupaten Pekalongan, Potensi Rob Kota Pekalongan, Banjir Rob Kaligawe Semarang, dan puluhan perlintasan sebidang kereta api yang melewati jalur Pantura.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah, Hadi Santoso, mengatakan, tingginya volume kendaraan yang akan terjadi dipastikan di lokasi rawan tersebut akan terjadi kemacetan. "Jika prediksi ini benar, maka Pantura Jawa Tengah akan menjadi sorotan nasional mudik tahun ini," kata Hadi di Semarang, Kamis, 24 Juni 2016.
Menurutnya, pemerintah sendiri sudah melakukan antisipasi melalui sejumlah langkah, seperti manajemen rekayasa lalu intas melalui Contra Flow misalnya kebijakan 3-1, pemberlakuan satu arah dan
optimalisasi simpang pada traffic light.
"Tapi jika semua upaya itu nanti tidak optimal, maka perlu disiapkan jalur alternatif untuk mudik jika Pantura mengalami kemacetan," beber dia.
Hadi menuturkan, setidaknya ada beberapa jalur alternatif pemudi agar tida terjebak dari kemacetan pantura. Salah satunya dengan menggunakan jalur alternatif Pantura. Jalur ini merupakan jalan yang tetap berada Pantura Jawa, namun merupakan jalan pemerintah provinsi Jawa Tengah.
Jika kemacetan sejak pintu keluar tol Brebes Timur, pemudik bisa menggunakan jalur dari Bantarsari-Ketanggungan-Slawi-Randudongkal-Bantar Bolang-Kebon Agung-Wonotunggal-Bawang-Sukorejo-Boja-Ungaran-Solo.
Jika kemacetan anda sudah ada di Tegal, maka pemudik disarankan mengambil jalan keluar Pantura menuju Slawi. Termasuk jika pemudik sudah di Pemalang, kendaraan juga besia keluar menuju Bantarbolang atau Randudongkal.
Untuk alternatif dari Pekalongan pemudik bisa ambil jalur kekanan melalui Kajen. Dan untuk menghindari macet di Pantura Kedal, pemudik disarankan untuk berbelok ke kanan sesampainya di kecamatan Waleri. Kemudian ikutilah jalur alternatif Pantura tersebut.
Alternatif kedua, gunakan jalur utama lintas tengah yakni Ajibarang-Purwokerto-Sokaraja-Kaliori-Banyumas-Klampok-Banjarnegara-Wonosobo-Temanggung-Secang-Lingkar Ambarawa-Bawen.
Untuk pindah dari pantura ke Jalur Lintas Tengah ini, ada beberapa pilihan yakni pindah melalui jalur penghubung barat yakni Tegal-Slawi-Ajibarang atau Pejagan-Ketanggungan-Ajibarang. Jika sudah sampai tengah gunakan jalur penghubung tengah untuk yang di Pemalang-Purbalingga, Pekalongan-Banjarnegara, atau Waleri –Parakan.
Alternatif ketiga, pemudik bisa merencanakan mudik melalui lintas selatan yakni Wanareja- Majenang-Wangon-Menganti-Rawalo-Buntu-Gombong-Kebumen-Prembun-Kutoarjo-Purworejo-Kr.Nongko-Prambanan-Klaten-Surakarta-Sragen-Mantingan.
Jalur ini juga terhubung dengan jalur lintas tengah, bisa melalui Wangon-Ajibarang, Buntu-Banyumas, Prembun-Selokromo, Purworejo-Magelang. Pemudik bisa memilih apakah akan pindah dari Lintas Tengah ke Lintas Selatan atau sebaliknya. Kelebihan jalur ini adalah pemandangan yang sangat indah sepanjang jalan.
Sebenarnya ada satulagi jalur alternatif yang bisa dipakai oleh pemudik yakni Lintas Pantai Selatan, yakni Patimuan-Sidareja-Jeruklegi-Gumilir-Cilacap-Slarang-Adipala-Ayah-Jladri-Karang Bolong-Wawar-Jali-Congot-Srandakan-Parangtritis-Duwet-Giriwoyo-Glonggong.
"Jalur ini merupakan jalur baru karena merupakan proyek nasional jalur Selatan-Selatan yang akan menghubungkan Jawa Barat – Jawa Tengah- Jawa Timur. Meskipun saat ini memang belum sempurna 100 persen, namun sudah bisa dilalui," beber Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.
Menurut Hadi, pemerintah sendiri kini memiliki pekerjaan rumah besar untuk gencar melakukan promosi dan pengenalan jalur alternatif mudik selain Pantura. Apalagi pengenalan itu akan membuat pemudik berani untuk mencoba jalan yang belum biasa dilalui mudik selama ini.
"Persepsi selama ini, jalur Selatan menjadi trauma pemudik, karena kesnnya sempit, berkelok, gelap, rawan dengan kondisi jalan rusak. Tapi Pemerintah harus terus mengenalkan dan menyosialisasikan kondisi jalur Selatan dan jalur Tengah yang saat ini sudah dalam kondisi yang jauh lebih baik," katanya.