Panglima TNI: Kapal RI Disandera Abu Sayyaf Kabar Bohong

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA.co.id – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Gatot Nurmantyo, memastikan hingga kini tidak ada lagi Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang disandera kelompok militan di Filipina Selatan, Abu Sayyaf.

Tiga WNI yang 'Hilang' Ternyata Disandera di Filipina

"Saya pastikan itu bohong," kata Gatot usai berbuka puasa bersama di kediaman Ketua DPD RI, Irman Gusman, Jakarta Selatan, Rabu 22 Juni 2016.

Sebelumnya, ada informasi diungkapkan Mega, istri dari Ismail yang menjadi mualim I di sebuah kapal tugboat bernama Charles 00. "Suami menelepon, mereka disandera Abu Sayyaf dan meminta tebusan 20 juta ringgit Malaysia," kata Mega, Rabu 22 Juni 2016.

Penculikan di Perairan Global Naik Tiga Kali Lipat

Telepon Ismail itu diterima Mega pada Rabu 22 Juni 2016. Dia mengabarinya hingga tiga kali dengan menggunakan sebuah nomor telepon, yang diklaim milik kelompok Abu Sayyaf.

Menurut Mega, berdasarkan cerita suaminya Ismail. Kapal yang digunakan suaminya berlayar dari Sanga-sanga Kalimantan Timur pada 4 Juni 2016. Direncanakan kapal ini akan tiba kembali ke Indonesia pada Senin, 27 Juni 2016.

Tiga WNI Sandera Abu Sayyaf Sudah Diserahkan pada Keluarga

Dalam kapal itu, terdapat 13 ABK. "Tapi yang disandera hanya tujuh orang dan dibawa ke sebuah pulau. Sisanya enam orang lagi disuruh bawa pulang kapal kembali," kata Mega.

Sejauh ini identitas tujuh ABK yang tersandera yakni, Ismail yang bertugas sebagai mualim, Robin Peter sebagai juru mudi, M Nasir sebagai kapten kapal, Sofyan sebagai juru mudi, lalu ada Edgar, dan dua lainnya yang belum diketahui identitasnya. Sejauh ini belum ada keterangan apa pun dari pihak perusahaan atas kasus penyanderaan ini.

(ren)

Dua WNI (tengah) berhasil bebas dari sandera Abu Sayyaf.

RI Upayakan 2 WNI Sandera Abu Sayyaf Bisa Cepat Pulang

Kedua sandera harus segera dikeluarkan dari Filipina secepat mungkin.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2018