Kabar Penculikan Abu Sayyaf Ternyata Penipuan, kata Polisi

Ilustrasi/borgol.
Sumber :
  • ientrymail.com

VIVA.co.id – Laporan penculikan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf yang menyandera tujuh anak buah kapal (ABK) tugboat Charles00 ternyata penipuan. Kepastian ini didapat dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah Kalimantan Timur lewat pelacakan nomor yang digunakan penyandera. (Baca: )

Hati-hati, Menipu Via Pesan Singkat Bisa Dipidana Penjara 20 Tahun

"Dari penelusuran, nomor yang meminta tebusan menggunakan provider three. Nomor ini berasal dari Bandung, Jawa Barat," kata perwakilan Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan Samarinda Zul Qodri, Rabu 22 Juni 2016.

Dari pemeriksaan lebih lanjut yang dilakukan oleh Polda Kalimantan Timur, diketahui posisi penelpon justru berada di Jakarta di Jalan Petamburan Timur. Terungkap juga, dari pengakuan Mega, istri ABK yang disandera dan yang menerima telepon.

Rupanya Begini Cara Nelayan Indonesia Lolos dari Kepungan Abu Sayyaf

Bahwa, penelpon yang mengaku dari Abu Sayyaf, sempat memberi nomor telepon untuk negosiasi dengan nomor 021-0000007. "Dipastikan sindikat penipu," kata Zul.

Sejauh ini dari pemeriksaan navigasi kapal tugboat Charles00, diketahui kapal itu kini berada di jalur 180 mil laut di Selatan Tarakan dan sudah mendekati Pulau Maratua menuju Samarinda. Posisi itu didapat sekira pukul 12.45 waktu setempat.

80 WNA China Sindikat Penipuan Akan Dideportasi

Sebelumnya dilaporkan telah terjadi penculikan oleh Kelompok Abu Sayyaf terhadap tujuh warga negara Indonesia yang bekerja di kapal Tugboat Charles00. Informasi itu didapat dari Mega, istri dari Ismail yang bekerja sebagai Mualim kapal.

"Suami menelpon, mereka disandera Abu Sayyaf dan meminta tebusan 20 juta ringgit Malaysia," kata Mega, Rabu 22 Juni 2016.

Telepon Ismail itu diterima Mega pada Rabu 22 Juni 2016. Sang suami mengabarinya hingga tiga kali dengan menggunakan sebuah nomor telepon yang diduga milik kelompok Abu Sayyaf.

Menurut Mega, berdasarkan cerita suaminya Ismail. Kapal yang digunakan suaminya berlayar dari Sanga-sanga Kalimantan Timur pada 4 Juni 2016. Direncanakan kapal ini akan tiba kembali ke Indonesia pada Senin 27 Juni 2016.

Dalam kapal itu, terdapat 13 orang ABK. "Tapi yang disandera hanya tujuh orang dan dibawa ke sebuah pulau. Sisanya enam orang lagi disuruh bawa pulang kapal kembali," kata Mega.

M Asri Sattar/Kalimantan Timur

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya