Korban Banjir Minta Ganjar Permudah Pembuatan Dokumen Negara

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau lokasi banjir di Banyumas
Sumber :
  • Dwi Royanto/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau korban banjir bandang di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu, 22 Juni 2016. Kepada politisi PDI Perjuangan itu, para korban menyampaikan kegelisahan mereka terkait kerugian bencana yang terjadi.

Satu Jasad Korban Terakhir Banjir Magelang Ditemukan

Mayoritas warga menyampaikan keluhannya adalah ibu-ibu di Desa Kemulyan, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Akibat bencana banjir bandang yang melanda desanya pada Sabtu, 18 Juni 2016 lalu, mereka banyak kehilangan harta benda, seperti rumah dan barang berharga lain. Salah satunya, para keluarga kehilangan dokumen penting, seperti KTP, Ijazah, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan surat nikah.

Anjing Pelacak Temukan Satu Jasad Korban Banjir Magelang

"Pak tolong dibantu. Dokumen-dokumen saya semuanya hilang dibawa banjir. Saya bingung pak, surat nikah juga turut hilang," kata salah seorang warga bernama Sutini (38) pada Ganjar.

Keluhan serupa juga disampaikan puluhan warga lainnya. Mereka bermaksud meminta bantuan gubernur agar mempermudah pengurusan surat yang hilang karena bencana.

Dua Lansia Korban Banjir Bandang di Magelang Masih Hilang

"Surat nikah juga ikut hilang ya bu. Oke nanti kita bantu, tapi jangan jadi alasan nikah lagi ya," seloroh Ganjar menghibur para korban.

Saat itu juga, Ganjar langsung memanggil perangkat desa, pihak kabupaten maupun aparat Kepolisian setempat, agar segera menindaklanjuti keluhan para ibu korban banjir itu.

"Tolong pak lurah didata ya. Kalau KTP warga hilang bisa dimudahkan. Begitu juga pak polisi, agar bisa menguruskan BPKB motor atau surat lain juga dipermudah," ujarnya.

Untuk diketahui, banjir bandang yang melanda desa Kemulyan membuat sedikitnya 565 jiwa mengungsi, 31 rumah rusak berat dan 65 rumah rusak ringan.

Terkait penanganan pascabencana, Ganjar meminta pihak pemerintah daerah terkait agar secepat mungkin mencatat dan melaporkan perkembangan bencana kepadanya. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan skema bantuan untuk rumah rusak berat sebesar Rp15 juta, korban meninggal Rp10 juta dan  sakit keras Rp7,5 juta. Dengan adanya bantuan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, Ganjar berharap penanganan eks korban banjir menjadi lebih cepat teratasi.

Mantan anggota DPR itu pun memuji sikap gotong royong warga dalam menghadapi bencana banjir di berbagai tempat di Jawa Tengah. Warga, dia nilai, sudah mulai sadar untuk mengantisipasi risiko bencana. "Sambil pemerintah menghitung, saya minta warga untuk terus guyub rukun dan gotong royong membenahi semua yang rusak. Ini di Banyumas sudah cukup bagus." 

Korban Longsor Purworejo Ditemukan

Sementara itu, terkait perkembangan bencana tanah longsor di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Satu lagi korban tewas tertimbun tanah ditemukan aparat.

Korban yang ditemukan pada siang tadi berjenis kelamin perempuan. "Ada tambahan satu korban lagi yang ditemukan. Korban merupakan warga Dusun Caok," kata Asbani, Kasubsi Operasi Kantor Basarnas Yogyakarta.

Dengan tambahan penemuan satu korban lagi, maka tersisa lima korban yang belum ditemukan.

"Pencarian akan tetap dilakukan hingga hari ke tujuh. Kita berharap kelima korban yang dinyatakan hilang segera ditemukan," katanya.

(mus)

Basarnas cari korban banjir bandang Semarang.

Asyik Memancing, Warga Tersapu Banjir Bandang di Semarang

Saat banjir datang, korban berada di tengah sungai.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2018