Simpatisan PPP yang Dibacok Pria Bersorban Meninggal
- REUTERS/Yuriko Nakao
VIVA.co.id – Anung Raga Elang (16), simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Yogyakarta yang menjadi korban pembacokan orang tak dikenal, Selasa malam, 21 Juni 2016, akhirnya meninggal dunia pada Rabu pagi, 22 Juni 2016 sekira pukul 04.00.
Jumakir, anggota DPRD Bantul dari PPP membenarkan bahwa korban sempat mendapatkan perawatan intensif di RS PKU Muhammdiyah usai dibacok dengan senjata tajam.
"Kondisi usai di bacok, korban memang kritis karena banyak darah yang keluar. Permintaan donor darah sudah dipenuhi namun korban tak bisa diselamatkan," katanya, Rabu 22 Juni 2016.
Rencananya, usai jenazah dibawa pulang ke rumah duka di Perum Kasongan Permai, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Jasadnya akan langsung dimakamkan. "Rencana jenazah akan dimakamkan pada pukul 14.00 WIB," ujar politikus PPP tersebut.
Baca Juga:
Eko Sutrisno Aji, Sekretaris DPC PPP Kabupaten Bantul mengatakan, Selasa malam, 21 Juni 2016, dirinya mendapatkan telepon dari kader dan simpatisan PPP bahwa ada korban pembacokan yang menimpa salah satu simpatisannya.
"Tadi malam saya kebetulan baru rapat di Kantor DPC Bantul dan saat itu korban sampai pukul 01.00 WIB masih dalam kondisi kritis," katanya.
Pihak kepolisian, kata Eko, juga meminta agar para simpatisan atau laskar PPP tidak usah untuk keluar bersama-sama untuk menjenguk korban dengan pertimbangan akan terjadi aksi balas dendam terhadap pelaku yang sudah diketahui identitasnya.
"Atas imbauan itu saya mencegah agar simpatisan PPP di Bantul tidak bergerak ke arah Kota Yogya," katanya.
Namun demikian pagi ini kata Eko dirinya mendapatkan informasi bahwa korban meninggal dunia dan akan dimakamkan siang nanti. "Partai berharap jangan ada aksi balas dendam dan mempercayakan penanganan kasus ini pada aparat keamanan," katanya.
Aksi kekerasan yang menimpa simpatisan PPP ini menambah panjang korban tewas simpatisan PPP. Sebelumnya pada hari Minggu tanggal 17 April 2016 seorang simpatisan PPP juga tewas akibat terkena lemparan mercon banting di Kronggahan, Mlati Sleman.