Longsor Purworejo, 37 Korban Ditemukan
- Dwi Royanto/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Memasuki pencarian hari ketiga pada Selasa 21 Juni 2016, Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil mengevakuasi korban longsor di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sebanyak 37 korban.
Kepala Basarnas Semarang, Agus Haryono mengatakan, jumlah total korban terevakuasi pada Selasa, sebanyak tujuh korban. Jumlah itu ditemukan di dua desa, yakni Caok dan Donoarti.
"Pagi tadi, kita temukan tiga korban dan sore sampai pukul 17.00, kita temukan lagi empat korban meninggal," kata Agus.
Adapun ketujuh korban meninggal yang ditemukan pada Selasa, masing-masing Herlina, Datayu Retno, Mr X (tanpa identitas), Aditya, Maksodah, Doni, dan Karyono.
"Dengan penemuan tujuh orang itu, maka jumlah korban yang masih dalam pencarian enam orang," katanya.
Menurut Agus, penambahan empat alat berat excavator pada pencarian hari ketiga ini cukup membantu tim SAR gabungan melakukan penggalian. Terlebih, polisi juga menerjunkan sejumlah anjing pelacak untuk mengidentifikasi korban tertimbun.
"Penambahan empat unit excavator ini juga lebih mempersingkat pencarin mengingat material tanah longsoran sudah mulai mengeras," beber dia.
Selain itu, proses evakuasi justru menjadi magnet bagi warga untuk mendekat di lokasi kejadian. Namun, pihaknya mengimbau, agar warga tak terlalu mendekat lokasi longsor berada di pinggiran tebing.
Sejauh ini, jumlah korban bencana longsor dan banjir yang melanda 16 daerah di Jawa Tengah, telah merenggut korban jiwa mencapai terus bertambah. Selain korban jiwa, kerusakan infrastruktur, baik rumah maupun jalan dan jembatan juga terjadi.
Kabupaten yang paling parah terdampak adalah Purworejo. Kondisi terkini di lapangan mendorong Bupati Purworejo Agus Bastian menetapkan masa tanggap darurat 30 hari. Tanggap darurat berlaku sejak 19 Juni hingga 18 Juli 2016.
Sebanyak 19 rumah rusak berat dan 41 rumah tertimbun dan tiga jembatan rusak. Ketiga jembatan yang rusak berada di Kecamatan Loning, Mranti dan Caok. Badan Penanggulangan Bencana Daeran masih terus melakukan pendataan di lapangan. (asp)