Korban Longsor Purworejo Bersedia Direlokasi
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan warga terdampak longsor di sejumlah kabupaten kota di wilayahnya siap untuk direlokasi oleh pemerintah. Ganjar memastikan hal tersebut setelah secara estafet mengunjungi korban bencana banjir dan longsor di sejumlah kabupaten.
"Tadi malam saya dengan bupati (Purworejo) udah disiapin. Masyarakat saya dekatin dan mereka mau kalau pindah. Saya tanya purun mboten (mau enggak) pindah? Katanya, 'kulo nderek mawon (saya nurut saja) dengan pemerintah'," kata Ganjar kepada VIVA co.id di Semarang, Selasa, 21 Juni 2016.
Terkait rencana relokasi itu, Ganjar menyatakan, baik masyarakat dan pemerintah daerah bisa meniru langkah relokasi korban longsor di Jemblung, Banjarnegara, beberapa tahun lalu. Di mana seketika bencana terjadi, tempat relokasi langsung dicari untuk didirikan pemukiman baru.
"Maka mulai sekarang paralel kita cari (lokasinya). Sembari kita mendata sambil mencari, sehingga seketika ini selesai recovery, rehabnya langsung siap. Nanti jumlah penduduknya berapa, rumahnya seperti apa, belajar dari Banjarnegara," beber Politikus PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, untuk anggaran relokasi itu, Ganjar mengaku strategi yang akan diterapkan adalah dengan iuran, baik dari pemerintah kabupaten, provinsi, pemerintah pusat serta dicarikan lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
"Maka antara pemerintah, masyarakat dan pengusaha bisa bareng-bareng bantu bersama, seperti di Banjarnegara dulu, " katanya.
Sembari menyiapkan langkah relokasi, pihaknya meminta kepada seluruh Pemda di masing-masing kabupaten/kota untuk mendata terkait dampak bencana yang terjadi. Mulai jumlah korban (selamat), jumlah korban meninggal, korban yang sakit, dan kerugian materiil.
"Umpama kalau yang sawah, kita siapkan cadangan benih nasionalnya kita usulkan, termasuk rehabilitasi dan rekonsiliasi, termasuk masalah relokasi. Kita minta agar semua bisa kita bereskan, " jelasnya.
Seperti diketahui, akibat tingginya curah hujan yang mengguyur 16 kabupaten/kota di selatan Jawa Tengah pada Sabtu, 18 Juni 2016, setidaknya menyebabkan banjir dan bencana longsor. Puluhan orang dilaporkan meninggal dunia, beberapa orang hilang serta puluhan lainnya luka-luka.
Ada 16 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang terdampak banjir dan bencana longsor yaitu Purworejo, Banjarnegara, Kendal, Sragen, Purbalingga, dan Banyumas. Selain itu, bencana ikut melanda Sukoharjo, Kebumen, Wonosobo, Pemalang, Klaten, Magelang, Wonogiri, Cilacap, Karanganyar, dan Kota Solo.
Adapun daerah dengan bencana terparah terjadi di Kabupaten Purworejo. Data sementara korban dampak banjir dan longsor di Jawa Tengah, sudah ada 43 orang yang dilaporkan meninggal dunia dan 20 orang masih hilang.