Ganjar: Penanganan Bencana 'Ora Ngebak-ngebaki Kene'

Warga melakukan proses evakuasi korban jiwa longsor di Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (19/6/2016).
Sumber :
  • Antara

VIVA.co.id –  Sejumlah daerah di Jawa Tengah dilanda banjir dan tanah longsor. Di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, korban meninggal yang telah ditemukan tim SAR gabungan mencapai 47 orang dan 15 orang masih dicari. Selain evakuasi korban jiwa, penanganan warga yang berdampak akibat bencana ini juga perlu dilakukan.

Lima Kecamatan di Kulonprogo Diterjang Banjir

Masyarakat korban bencana sangat membutuhkan bantuan logistik baik dari pemerintah maupun pihak swasta.
Atas kondisi tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memastikan distribusi logistik bagi korban banjir dan tanah longsor di wilayah kabupaten atau kota di Jawa Tengah akan berjalan lancar.

Ditemui di kampus UGM Yogyakarta, Ganjar menyatakan logistik bagi masyarakat korban bencana banjir dan tanah longsor ini sudah ada di kabupaten atau kota untuk terus didistribusikan.

"Kami sudah antisipasi dan sudah kami distribusikan pada April lalu. Seluruh logistik didistribusikan ke kabupaten atau kota dulu agar tersedia setiap kali dibutuhkan, jadi 'ora ngebak-ngebaki kene' dan rentang kendalinya lebih pendek," ujar Ganjar, Senin, 20 Juni 2016.

Kendati demikian, Ganjar mengaku semua dalam kontrol sistem informasi logistik Pemprov Jateng. Jika logistik yang ada dirasa masih kurang, maka kabupaten atau kota boleh mengajukan lagi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Kabupaten atau kota yang sudah meminta lagi contohnya adalah Kota Surakarta dan Kabupaten Kendal," katanya.

Terkait dengan terjadinya bencana alam di sejumlah kabupaten atau kota yang menimbulkan korban jiwa, Ganjar meminta pemerintah daerah menginventarisasi semua kerusakan, baik rumah, jalan, jembatan, pertanian, maupun kerusakan lain.

"Sektoralnya agar segera disampaikan ke saya, hari ini mereka saya minta untuk segera menyampaikan, maksud saya segera kita menyiapkan plan A dan B (penyelesaiannya)," ujarnya.