Satgas Tinombala Terima Senjata Rakitan Santoso dari Warga
- VIVA.co.id/Aldrim Thalara
VIVA.co.id – Selama dua pekan terakhir, Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala mengamankan senjata rakitan yang diduga milik kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Senjata rakitan tersebut tidak sedikit yang diserahkan oleh warga setempat.
"Dua minggu terakhir untuk operasi Tinombala menerima barang bukti berupa senjata rakitan dari masyarakat. Jadi atas dasar kegiatan Satgas yang bersifat penggalangan, diserahkan enam senjata yaitu tiga laras panjang dan tiga laras pendek," kata Juru Bicara Polda Sulawesi Tengah (Sulteng), Hari Suprapto di Markas Polres Poso, Sulteng, Senin 20 Juni 2016.
Senjata-senjata rakitan tersebut masing-masing berasal dari tiga wilayah yang berbeda yaitu Desa Doda Kecamatan Lore Tengah, Desa Uweralulu Kecamatan Poso Pesisir Utara dan dari Kecamatan Poso Pesisir. Selain melakukan tugas pengamanan senjata, Satgas Operasi Tinombala juga baru-baru ini menangkap Mohamad Unur Usman Paisi alias Nunung yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) teroris kelompok Santoso alias Abu Wardah.
Dia menjelaskan, secara keseluruhan, barang bukti yang ada pada Satgas Tinombala saat ini adalah berupa bom rakitan 86 buah, senjata api laras panjang buatan pabrik 1 pucuk, senjata api laras pendek buatan pabrik 2 pucuk, senjata api laras panjang rakitan 8 pucuk dan senjata api laras pendek 4 pucuk beserta amunisi yang berjumlah 190 kaliber.
Senjata yang merupakan barang bukti itu kini telah diamankan aparat. Hari mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan jumlah senjata rakitan bakal lebih banyak ditemukan. Saat ini Satgas Tinombala masih terus memburu 21 orang dari DPO yang merupakan anggota maupun yang berafiliasi dengan kelompok Santoso.
Aldrim Thalara/tvOne Palu