Sudah Dua Pekan, Pendaki WN Swiss di Semeru Belum Ditemukan
- ANTARA FOTO/Teresia May
VIVA.co.id – Operasi pencarian pendaki asal Swiss, Lionel Di Creux, yang hilang di Gunung Semeru kembali dibuka, Senin 20 Juni 2016, atas permintaan keluarga setelah sempat ditutup pada Sabtu 18 Juni 2016.
Lionel diketahui telah hilang selama dua pekan, terhitung sejak 7 Juni 2016, setelah dilaporkan rekannya pendaki asal Prancis Alice Guignard.
"Perwakilan kedutaan Swiss dan keluarga datang ke Ranupani pada 18 Juni 2016 dan meminta informasi pencarian. Atas permintaan keluarga pencarian diperpanjang selama tujuh hari sejak Senin 20 Juni 2016," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru John Kennedie, Senin.
Pencarian pendaki berusia 26 tahun, yang masuk ke kawasan Gunung Semeru tanpa melakukan pendaftaran di Pos Ranupani itu, akan melibatkan potensi SAR yang sebagian besar berbeda dengan operasi SAR terbuka yang berlangsung selama 10 hari. Lokasi pencarian juga akan diperluas.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Bagyo Setyono mengatakan pencarian tahap pertama telah menyisir sebagian besar lereng Semeru hingga ke bibir kawah.
Nantinya dalam operasi pencarian tahap dua, salah satu wilayah yang akan disisir yakni di sekitar Kecamatan Tirtoyudho Kabupaten Malang. "Mungkin juga akan menyisir wilayah Tirtoyudho dari bawah ke atas," katanya.
Bagyo menambahkan tim SAR berharap ada keajaiban menemukan Lionel dalam kondisi selamat meskipun golden period masa pencarian telah terlewati. "Kalau di laut, golden period bisa dua hingga tiga hari, di darat sekitar tujuh hari," katanya.
Di bagian lain, meski kini operasi pencarian tahap dua sudah dimulai. Taman Nasional juga kembali akan membuka jalur pendakian ke Gunung Semeru pada Selasa 21 Juni 2016.
Menurut Kepala Balai Besar TNBTS John Kennedie pembukaan jalur ini karena mempertimbangkan dampak negatif pada perekonomian penduduk setempat yang terganggu selama jalur pendakian ditutup untuk wisatawan.