Upaya Warga Semarang Bantu Pengendara Hindari Rob
- Dwi Royanto/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Banjir rob yang melanda jalur Pantai Utara Semarang-Demak, tepatnya di ruas Kaligawe Semarang, menjadi berkah tersendiri bagi warga sekitar. Akibat air laut pasang yang menggerus ruas jalur utama itu, warga berinisiatif membuat jalur darurat dengan menyusun lembaran kayu di atas median jalan.
Adanya jalur alternatif ini, membuat kendaraan yang melintas bisa menghindar tergenang rob.
Slamet (45 tahun), salah satu warga mengaku, papan penerobos medan jalan ini efektif membantu pengendara motor berbelok arah saat rob menggenangi di jalur Pantura.
"Kita bantu nyelametin pemotor dari terjangan banjir rob di sini. Karena tidak ada alternatif jalan agar pemotor atau mobil menghindari air," ujar Slamet kepada VIVA co.id di sela mengatur lalu lintas jalan, Jumat, 17 Juni 2016.
Kreativitas warga ini pun dilakukan dengan swadaya. Slamet menyebut papan itu dibuat berdasarkan iuran antar warga.
Teknisnya, papan dipasang berjajar sekitar 4 sampai 5 meter agar bisa dilalui roda kendaraan. Papan di medan jalan itu pun ampuh sebagai akses alternatif. "Saya sudah sejak pagi tadi pukul 08.00 WIB. Ya meski hujan, harus stand by di sini untuk menolong pengendara, " kata pria yang tak memiliki pekerjaan tetap ini.
Slamet mengaku ganjaran dari pemasangan papan itu cukup lumayan. Setiap receh dari para pengendara yang merasa terbantu cukup untuk kebutuhan makan bersama keluarganya.
"Ini kan pekerjaan sampingan, jadi harus telaten. Apalagi pas malam hari robnya semakin parah di jalan utama ini," ujarnya.
Slamet menuturkan, rob yang terjadi di jalur Kaligawe Semarang ini sudah sejak April lalu menggenangi jalan raya. Saban hari ketinggian rob bisa mencapai 40-100 sentimeter. Akibatnya pun fatal. Genangan air mempersulit laju kendaraan, bahkan tak jarang motor mogok di tengah-tengah air.
"Mesin truk dan motor banyak yang ngadat. Makanya saya bantu buat median jalan seadanya seperti ini," ucap Slamet.
Kondisi itu pun diperparah dengan gerusan air yang membuat jalan berlubang. Kondisi jalan berlubang ini setidaknya memanjang sekitar 200 meter sebelum perlintasan kereta Kaligawe.
Ditambah lagi seringnya truk berukuran besar dan bermuatan berat yang melintas. Meski Dinas Bina Marga terkait telah melakukan penambalan di berbagai lubang, akan tetapi penambalan itu hanya berusia seumur jagung. Jika rob kembali datang, jalanan akan kembali menganga karena dilintasi kendaraan.
Dipastikan jalur Pantura di kawasan Kaligawe ini akan menyulitkan pengendara saat arus mudik lebaran nanti karena sampai saat ini, pemerintah setempat belum menemukan formula ampuh untuk menghindari terjangan air rob.
"Lubang-lubangnya pernah kemarin ditambal. Tapi langsung rusak lagi karena rob terus menerus datang. Saya jamin saat mudik pasti akan macet panjang, " ujar warga asli Kaligawe itu.