SBY: Jenderal Bintang Tiga Polri Pasti Kecewa dengan Tito
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – Penunjukan Komisaris Jenderal Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri menjadi polemik. Bukan karena prestasinya, tetapi karena Tito merupakan calon Kepala Korps Bhayangkara termuda yang pernah ada.
Tito diketahui melompati lima angkatan seniornya di kepolisian. Tito merupakan lulusan Akademi Kepolisian pada tahun 1987 dan meraih penghargaan Adhi makayasa.
Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan pemilihan perwira tinggi kepolisian yang masih muda untuk jadi Kapolri ini terbilang baru. Sebab, dari masa ke masa, calon yang diusung merupakan jenderal bintang tiga yang dianggap sudah senior.
"Dengan penunjukan Jenderal Tito, pasti ada yang kecewa. Mungkin senior-seniornya bintang tiga berharap terpilih. Namun, kecewa itu hak setiap orang," ujar SBY dalam video yang diunggah ke akun pribadi Youtube seperti dikutip VIVA.co.id, Jumat, 17 Juni 2016.
Namun, SBY yakin, karena keputusan itu merupakan pilihan dari Presiden Joko Widodo, maka para senior Tito harus dapat menerima dan memakluminya.
"Pada akhirnya, yang disebut para senior Pak Tito itu akan patuh dan hormati Pak Tito sebagai pimpinannya," ucap SBY.
SBY menjelaskan, dalam beberapa kesempatan juga Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan tidak akan ada gejolak internal mengenai pemilihan Tito yang masih junior.
Menurut SBY, sistem promosi jabatan di Polri dan TNI sama. SBY menjelaskan ada beberapa pertimbangan seorang perwira bisa dipilih menjadi pimpinan.
"Yang pertama itu kapasitas, kedua senioritas. Dalam konteks ini tidak ada masalah mestinya untuk Pak Tito. Insya Allah, Pak Tito jadi Kapolri," kata SBY. (ase)