Warga Papua Dukung Penuh Tito Jadi Kapolri
- bnpt.go.id
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo menunjuk Komisaris Jenderal Tito Karnavian sebagai sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang Juli nanti pensiun.
Penunjukan itu membuat Tito melangkahi empat angkatan yang masih aktif di institusi Polri. Terkait hal ini, Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan menganggap hal itu tidak akan membuat resistensi di tubuh Polri.
"Tidak akan ada resistensi atau perlawanan sekalipun keputusan Presiden penunjukan Tito melangkahi empat angkatan, karena Polri penuh disiplin," ujar Menkopolhukam di Jayapura, Kamis, 16 Juni 2016.
Dengan tradisi disiplin, kata Menkopolhukam, maka apa pun yang sudah diputuskan Presiden, tentu akan ditaati semua personel Polri.
"Ini sudah jadi keputusan Presiden. Jadi semua anggota Polri tanpa kecuali, harus taat," tuturnya.
Tokoh agama yang juga Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama di Papua, Livius Biniluk sangat mendukung Tito Karnavian menjadi Kapolri.
“Kami orang Papua 100 persen dukung Tito jadi Kapolri. Dia sangat berintegritas," ujar Livius.
Selain itu, Livius mengatakan Tito adalah personel Polisi yang benar-benar mampu mengimplementasikan paradigma Polri baru.
"Polisi pengayom, pelindung dan pelayan dan pengayom masyarakat benar-benar diwujudkan Tito saat jadi Kapolda Papua, sehingga jika sudah jadi Kapolri tentu akan bisa diwujudkan di seluruh Indonesia," tuturnya.
Livius menilai Tito juga akan mampu memberantas teroris hingga akar-akarnya. "Saya kira dia orang yang paling tepat," tuturnya.
Tokoh Masyarakat Adat 7 Wilayah di Papua, Agustinus Ohee juga sangat mendukung keputusan Presiden menunjuk Tito Karnavian menjadi Kapolri.
"Saya kira apa yang menjadi keputusan Presiden sangat tepat, karena Tito adalah personel Polri yang bersih, cerdas dan mampu mewujudkan paradigma Polri yang profesional. Kami masyarakat adat Papua sangat mendukungnya," kata Ohee.
Ohee mengatakan, Tito menjadi Kapolri akan mampu membawa angin perubahan di tubuh Polri dan masyarakat Indonesia. Kata Ohee, Tito akan membawa angin segar di tubuh Polri. “Karena Tito orang yang cerdas dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang dinamis," kata dia.
Ohee memberikan pesan kepada Tito setelah menjadi Kapolri, agar tetap berkomitmen memberantas korupsi di Papua. "Pak Tito harus terus melanjutkan atau bahkan meningkatkan komitmennya memberantas korupsi, seperti saat menjadi Kapolda Papua," tuturnya. (ase)