Jadi Calon Kapolri, Komjen Tito Lompati Beberapa Senior
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo mengatakan surat Presiden Joko Widodo terkait dengan pengajuan nama Komisaris Jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai Kapolri masih ada di meja pimpinan DPR.
"Rencananya besok akan dibawa ke Badan Musyawarah dan segera dibacakan di Paripurna. Setelah itu baru akan dibahas dalam Rapat Pleno Komisi III untuk menentukan jadwal fit and proper," kata Bambang saat dihubungi, Rabu, 15 Juni 2016.
Bambang mengharapkan sebelum memasuki libur Hari Raya Idul Fitri sudah bisa diselesaikan dan ditetapkan dalam pengambilan keputusan di Sidang Paripurna pada 28 Juni 2016.
"Dari sisi kepangkatan sudah memenuhi ketentuan, yakni bintang tiga. Namun dari sisi senioritas dia melompati beberapa angkatan. Dari sisi kemampuan, kecerdasan, intelektualitas dan profesionalitas tidak ada yang meragukan," kata Bambang.
Andaikan lolos uji kelayakan di DPR, maka Tito diharapkan bisa menjadi perekat semua faksi yang ada di tubuh Polri ke depan. Sehingga Polri bertambah solid menghadapi tantangan perkembangan masyarakat yang semakin kompleks.
"Karena Partai Golkar sudah menjadi partai pendukung pemerintah, maka Golkar akan mendukung apapun keputusan Presiden. Termasuk soal calon Kapolri," kata Bambang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memutuskan mengusung Komisaris Jenderal Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang akan pensiun pada Juli 2016 mendatang.
Pernyataan ini disampaikan Ketua DPR, Ade Komarudin saat melakukan sidak di stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Juni 2016. Ade mengaku sudah menerima surat pengajuan calon Kapolri dari Presiden Jokowi.
Karier Cemerlang
Nama Tito Karnavian dikenal sebagai perwira polisi yang sarat prestasi. Dia sebelumnya pernah mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa saat memimpin Tim Cobra yang kemudian meringkus Tommy Soeharto, yang jadi buron kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiudin Kartasasmita.
Peraih Adhy Makayasa Akpol 1987 ini juga mendapat kenaikan pangkat luar biasa dan memperoleh penghargaan dari Kapolri bersama kompatriotnya di Densus 88, karena berhasil melumpuhkan gembong teroris Noordin M Top dan Dr Azahari.
Sejumlah jabatan penting pernah dijabat pria kelahiran Palembang 26 Oktober 1964 ini. Di antaranya, Kepala Densus 88, Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Kapolda Papua, Asrena Kapolri, dan Kapolda Metro Jaya.
Terakhir, Tito Karnavian menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) sejak Maret 2016 lalu. Praktis baru dua bulan Tito menyandang bintang tiga. (ase)