Sulawesi Utara Waspadai Maraknya Peredaran Uang Palsu
- Agustinus Hari/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kepolisian Daerah Sulawesi Utara bersama Bank Indonesia (BI) melakukan pengawasan peredaran uang palsu menjelang Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat pun diminta waspada agar tidak mudah tertipu.
Kepala BI Sulawesi Utara, Peter Jacobs, mengatakan, menurut survei BI, di Sulawesi Utara pada pertengahan 2016 ini sudah ditemukan uang palsu sebanyak 225 lembar. Sementara uang palsu yang beredar di masyarakat diperkirakan lebih banyak dari jumlah tersebut.
“Ini ada peningkatan. Peredaran uang palsu memang meningkat di saat hari raya keagamaan. Di bulan Ramadan dan Idul Fitri ini juga diprediksi perputaran uang palsu akan tinggi. Untuk pencegahannya kami gelar sosialisasi," katanya.
Temuan uang palsu ini terdiri dari pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu. Untuk itu, masyarakat diharapkan tetap menggunakan metode sederhana yang sudah lama digunakan untuk bisa memastikan uang asli dan palsu.
“Gunakan 3D, dilihat, diraba, dan diterawang. Sebelum menukarkan uang wajib lakukan tiga hal itu," ujar Kapolda Sulawesi Utara, Brigjen Pol. Wilmar Marpaung, Rabu 15 Juni 2016 di Mapolda Sulut.
Dia juga mengimbau warga yang mengetahui informasi mengenai peredaran uang palsu, agar segera melaporkan kepada polisi. Polisi pun siap menindak tegas para pelaku. “Kami juga akan menggelar sosialisasi untuk memperkenalkan bagaimana ciri-ciri uang asli dan palsu," katanya.
Kapolda mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga kewaspadaan, karena peredaran uang palsu kerap terjadi di tempat umum. “Sekali lagi saya ingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati lagi sewaktu akan berbelanja atau menukarkan uang," ujar Wilmar.
(ren)