MTI: Sia-sia Bangun Jalur KA di Daerah Berpenduduk Sedikit

Groundbreaking pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan, Bandung Barat, beberapa waktu silam.
Sumber :
  • ANTARA/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Rencana pemerintah untuk membangun dan meningkatkan pembangunan transportasi massal secara merata di seluruh provinsi Indonesia ternyata tak sepenuhnya mendapat dukungan dari semua pihak. Pasalnya Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) malah berpendapat bahwa hal itu merupakan usaha yang sia-sia.

Daerah Pengangguran Tinggi Prioritas Dapat Kartu Pra Kerja

"Membangun kereta kalau di daerah berkembang maka tentu tidak sia-sia. Tapi kalau membangun jalur kereta di daerah yang pertumbuhan penduduknya itu masih sedikit, maka tidak ada gunanya. Tapi kalau jalur pendek ya tidak apa-apa," kata Ketua Presidium MTI Agus Taufik Mulyono ketika ditemui di bilangan Jakarta Pusat, Selasa, 14 Juni 2016.

Agus beralasan, antara satu daerah dengan daerah lainnya di wilayah yang sedikit pertumbuhan warganya tak memerlukan dibangunnya jalur kereta jarak jauh. Tetapi, kata dia, yang seharusnya dilakukan pemerintah adalah mengejar pertumbuhan penduduk. "Kembangkan pertumbuhan di daerah Papua misalnya," kata dia.

Pembeli Rumah Pertama Memburu Lokasi yang Dekat Sarana Transportasi

Selain itu, daya angkut yang rendah serta mahalnya biaya pembangunan dirasa tidak berimbang dan efektif. Melainkan masyarakat daerah kecil harus bisa diajak untuk bertumbuh di daerah sendiri.

"Pemerintah juga bisa mengembangkan angkutan antar daerah yang reguler misalnya angkutan laut atau udara yang berdekatan dalam sebuah provinsi," ujarnya.

Rombongan Mobil Menteri Hanif Dakhiri Kecelakaan Beruntun
Menaker Ida Fauziyah.

Menaker Ungkap 33 Provinsi di Indonesia Telah Tetapkan UMP 2021

Menaker sebut UMP di 27 Provinsi stagnan atau tak naik, 6 provinsi naik dan satu provinsi belum tentukan besaran UMP 2021.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2020