Mendikbud: Razia juga Harus Punya Naluri dan Toleransi
- VIVA.co.id/Wahyudi A. Tanjung
VIVA.co.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar Anies Baswedan ikut berkomentar mengenai tindakan kasar petugas Satuan Polisi Pamong Praja alias Satpol PP Kota Serang, Banten, dalam merazia dan menyita makanan di sebuah Warung Tegal (Warteg).
Anies mengatakan, dalam melakukan razia dan penyitaan, sebaiknya petugas Satpol PP harus punya naluri dan toleransi yang tinggi. Indonesia adalah bangsa yang beragam.
"Kalau saya prinsipnya melihat kita adalah bangsa yang toleran. Insting dasarnya toleran. Jadi buat aparat, tunjukkan sikap yang matang sebagai bangsa yang Bhineka dan juga proporsional lah," kata Anies di kediamannya. Jalan Widya Chandra III No 11, Jakarta Selatan, Senin 13 Juni 2016.
Menurutnya tindakan kasar petugas Satpol PP ini jangan hanya dijadikan pelajaran sesaat untuk saling toleransi. Namun harus dilakukan setiap saat dan di mana saja, tak hanya di Kota Serang.
"Memang kalau ada kejadian jadi berita. Tapi saya khawatir dua minggu lagi tidak ada lagi. Padahal yang diperlukan adalah perhatian pada semua. Jadi jangan hanya di tempat yang jadi perhatian dilakukan penyesuaian tapi di semua tempat," ujarnya.
Mengenai bantuan masyarakat terhadap ibu penjual warteg, yang terus mengalir baik dari segi dukungan dan materi, Mantan Rektor Universitas Paramadina ini memakluminya.
"Yah, gotong royong memang masih menjadi bagian dari kita. Mungkin di beberapa titik kota metropolitan tampak menurun. Tapi di seluruh bangsa kita masih ada budaya gotong royong. Bukan hanya itu saja, pada saat orang membutuhkan pertolongan, ramai-ramai membantu. Saya rasa kebiasaan untuk membantu itu masih kuat. Apalagi ketika ada teknologi yang memudahkan untuk membantu maka jadi lebih kuat. Saya sering mengistilahkan budaya gotong royong kebiasaan gotong royong. Dan itu masih kuat," kata Anies.
Sebelumnya, gelombang kritik terkait aksi petugas Satpol PP Kota Serang bermunculan usai aksi penegak Peraturan Daerah (Perda) ditayangkan salah satu televisi swasta. Netizen sangat kecewa atas cara kasar petugas, yang dengan seenaknya merampas dan menyita makanan di dalam warteg. Meskipun ibu pemilik warteg bernama Saeni tersebut sudah minta maaf dan minta ampun.
Petugas Satpol PP yang tengah melakukan razia warung makan buka di siang hari selama bulan Ramadan itu, tanpa belas kasihan, menarik paksa dan membungkus semua makanan dan membawanya pergi.