Tol Bawen-Salatiga Terancam Tak Bisa Dilalui untuk Mudik
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Tol Semarang-Solo seksi III Bawen-Salatiga di Jawa Tengah terancam tak bisa dilaluiĀ jalur mudik liburan Idul Fitri tahun 2016. Pengerjaan tol itu belum akan rampung dalam waktu dekat, sekurang-kurangnya tujuh hari sebelum Lebaran.
Tol sepanjang 17,6 kilometer itu tak siap digunakan saat mudik karena konstruksinya belum selesai, terutama pada jembatan Tuntang sepanjang 370 meter dan tinggi 56 meter yang belum jadi.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berpendapat jika memang secara teknis kesiapan tol Bawen-Salatiga belum layak, tidak perlu dipaksakan. Faktor keselamatan pemudik sangat penting saat arus mudik nanti.
"Kalau tidak bisa dipakai, ya, jangan dipaksa. Tapi, ya, terus kita dorong (pengerjaannya)," kata Ganjar di Semarang pada Senin, 13 Juni 2016.
Menurutnya, tol Bawen-Salatiga hanya jalur alternatif yang dipersiapkan saat arus mudik. Fungsinya hanya salah satu cara mengurai macet di pintu ke luar tol Bawen, terutama pemudik yang menuju Solo dan Yogyakarta. Pemerintah Provinsi pun masih menunggu hasil uji kelayakan dari sejumlah pihak tentang beroperasi atau tidak tol seksi III ini.
"Kalau siap, kita langsung pakai. Kalau tidak, ya, jangan. Ngapain kita memaksakan satu jalur tapi keamanannya mengancam. Bahaya. Lebih baik tunggu sampai betul-betul siap," ujarnya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, pada 27 Mei 2016, sempat meninjau langsung pengerjaan tol Bawen-Salatiga. Kala itu, dia optimistis jalur tol bisa digunakan pada tujuh hari sebelum Lebaran.
Basuki bahkan telah mempersiapkan antisipasi lain untuk menghindari jembatan Tuntang yang pasti tak bisa digunakan saat mudik. Alternatif itu dengan membuat jalur masuk baru, tepatnya kendaraan diarahkan ke jalan nasional arah Salatiga melewati perkebunan milik PTPN IX di Dusun Mengkelang, Desa Asinan, Bawen, Kabupaten Semarang. Dari jalan nasional itu kemudian masuk lagi di tol Tuntang.
Menurut Staf Teknik dan Opersi Trans Marga Jateng, Ari Nugroho, mengenai kepastian pengoperasian jalan tol saat mudik nanti, lembaganya masih menunggu instruksi resmi Kementerian Pekerjaan Umum. Sampai awal Juni lalu, kontruksi fisik tol baru mencapai 44 persen.
"Sambil menunggu itu, tetap mengejar pekerjaan sesuai perencanaan. Intinya tol ini, kan, pengurai kemacetan. Jika tidak dibuka, ya, tidak apa-apa, daripada menanggung risiko keselamatan," katanya.