Tasbih Sepanjang 40 Meter Ini Sudah Berusia 300 Tahun
- peace-journalism.blogspot.com
VIVA.co.id – Sebuah tasbih dengan panjang 40 meter menjadi pendamping keseharian warga di Kabupaten Polewali Mandar melaksanakan zikir usai menggelar salat tarawih berjemaah.
Ya, tasbih yang memiliki 3.300 biji ini memang unik. Selain usianya yang konon sudah berumur tiga abad, tasbih ini menjadi bukti masuknya Islam pertama di Binuang Polewali Mandar.
"Tasbih ini terbuat dari biji buah manjakani. Ia cuma dipakai dan dikeluarkan saat Ramadan tiba untuk acara berzikir bersama," kata Muslimin, warga Binuang Polewali Mandar yang menjadi pemilik tasbih, Senin, 13 Juni 2016.
Menurut Muslimin, tasbih di Binuang ini dipercaya merupakan tasbih terpanjang di dunia. Dengan usianya yang sudah mencapai 300 tahun, tasbih ini konon masuk bersama agama Islam ke Kerajaaan Binuang di Kabupaten Polewali Mandar.
"Pemerintah beberapa kali meminta agar tasbih ini dimasukkan ke museum. Tapi kami menolak, karena tasbih ini sangat bermanfaat untuk warga," kata Muslimin.
Kini, kondisi tasbih terpanjang dari buah Manjakani tersebut dirawat oleh pewaris tunggalnya, Muslimin, yang tak lain merupakan keturunan keenam dari Syekh Abdul Kadir, pembawa dan penyebar Islam di Kerajaan Binuang.
Beberapa butir tasbih, diakui Muslimin, mulai dicuri oleh orang tak bertanggungjawab. Meski begitu, Muslimin berusaha mempertahankannya dengan mengganti dengan kayu khusus yang didatangkan dari Mesir.
Sehingga, warga setempat masih bisa menggunakan tasbih ini. "Menggunakannya dengan cara berkeliling melingkar. Masing-masing orang memegang tasbihnya," kata Muslimin. (ase)
Rasman Abdul Rahman/Polewali Mandar