Korban Pemerkosaan di Manado 'Curhat' ke Kak Seto
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Gadis Manado (15), korban kekerasan seksual mengaku ingin sekolah lagi. Maklum saja, ia tidak pernah mengecap pendidikan sejak lulus Sekolah Dasar. Keinginan itu disampaikan korban ke Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi yang menemuinya di Rumah Sakit Advent Manado.
“Iya, korban mengaku ingin sekolah. Saya menemuinya Sabtu kemarin di rumah sakit,” ujar Kak Seto, sapaan akrabnya, Minggu, 12 Juni 2016.
Kak Seto datang dan melihat langsung kondisi gadis Manado dengan memegang tangan sambil bertanya tentang keadaannya.
Ia mengatakan setelah berbicara dengan gadis Manado itu, terlihat dari sinar matanya begitu semangat yang luar biasa. Ketika ditanya, apakah masih sekolah? Jawabnya sudah putus sekolah. “Dia (gadis Manado) ingin sekolah lagi sampai bisa meraih cita-cita sebagai dokter," ujarnya.
Kalau memang mau bersekolah lagi, sambung Kak Seto, saat ini pihaknya siap membantu dan memfasilitasi. “Sebab kami punya Asosiasi Home School atau sekolah di rumah, untuk mengejar semua ketertinggalan dalam pelajaran,” katanya.
Ia menambahkan, baru kali ini datang lagi ke Manado, karena masih banyak kejadian seperti ini di seluruh Indonesia. Jadi satu per satu harus ditemui untuk memberi semangat dan motivasi dari kejadian yang sudah dialaminya. “Untuk para pelaku gadis Manado ini agar dihukum seberat-beratnya,” ujarnya.
Kak Seto menambahkan Perppu Kebiri harus ditinjau kembali, apakah hukuman ini diyakini bisa menjera mereka yang melakukan perbuatan ini atau tidak. Apalagi sudah ada penolakan dari Ikatan Dokter Indonesia untuk menjadi eksekutor.
“Dari kejadian-kejadian ini, apalagi Sulut darurat kekerasan perempuan, diharapkan orangtua dapat menjaga dan mengawasi anak-anak dalam pergaulan baik dari cara berpakaian sampai berpacaran,” kata Kak Seto.