Ini Ciri Jajanan Puasa yang Pakai Bahan Kimia
- Mutia Nugraheni/VIVAnews
VIVA.co.id – Di bulan suci Ramadan, masih saja banyak pengusaha mencari keuntungan dengan jalan curang. Buktinya, cukup banyak produk makanan berbuka puasa yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Seperti yang ditemukan petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung, saat melakukan razia makanan berbahaya ke beberapa pusat jajanan berbuka puasa di kota itu.
Setidaknya, petugas BBPOM Bandar Lampung menemukan tiga dari 26 jajanan berbuka puasa yang dinyatakan positif mengandung zat kimia jenis Rhodamin B alias pewarna tekstil.
Tak hanya itu, dari empat pusat jajanan berbuka puasa seperti di Sukaraja, Bumiwaras, Lapangan Merah dan Kemiling, petugas juga menemukan produk makanan tak sesuai izin edar dan sudah kedaluwarsa.
"Ya puasa ini jadi ajang untuk pengusaha nakal jual produk pangan yang tidak sesuai izin edar, kemasan, dan batas kedaluwarsa. Nah, ini yang harus kita tekankan kepada pembeli, agar hati-hati dalam memilih makanan," ujar pelaksana tugas (Plt) Kepala BBPOM Bandar Lampung, Mohammad Kahsuri, Sabtu, 11 Juni 2016.
Kahsuri mengatakan, sebenarnya sangat mudah bagi masyarakat mengetahui ciri makanan mengandung Rhodamin B, yakni bisa diketahui dari warna makanan yang terlalu mencolok dan terkesan tidak alami.
"Kalau makanan warna lebih pekat dari biasanya, itu harus mewaspadainya karena kemungkinan besar mengandung pewarna sintesis yang tidak baik untuk kesehatan," ujarnya.
Kahsuri menuturkan, pihaknya akan menelusuri dari mana jajanan berbuka puasa berbahaya itu berasal. Menurutnya, pengusaha nakal seperti itu telah melanggar Undang-undang nomor 19 tahun 2012 tentang pangan.
"Jika memang terbukti produsen akan dijerat hukuman penjara lima tahun dengan denda Rp4 miliar," ujarnya.
