Lagi, SBY Kritik Pemerintah Soal APBN 2016
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kembali memberi kritik terhadap pemerintahan Joko Widodo, terkait dengan kondisi ekonomi negara. Partai Demokrat melihat ada persoalan besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Jika masalah itu tidak segera diatasi, maka Indonesia berpotensi mengalami gagal fiskal.
Karena itu, SBY meminta pemerintah mencegah defisit yang melebihi batas, agar secara makro, ekonomi Indonesia tidak divonis tak sehat.
"Jalan mudah dan pintas dengan cara menambah utang baru bukanlah solusi yang baik. Apalagi, dalam waktu kurang dari 2 tahun ini rasio utang terhadap PDB (produk domestik bruto) meningkat relatif tajam. Menghitung penerimaan negara dengan memasukkan perolehan dari pengampunan pajak juga sebuah asumsi yang rapuh," kata SBY dalam keterangan persnya, Sabtu, 11 Juni 2016.
Pemotongan anggaran, kata SBY, sepanjang jumlahnya tepat dan bukan pada sektor yang akan membawa dampak negatif pada rakyat adalah sebuah alternatif yang bisa dilakukan. Tapi dalam situasi ekonomi lemah dan APBN yang tertekan, pemerintah harus bijak dan tepat dalam mengalokasikan anggaran untuk infrastruktur.
"Infrastruktur amat penting, itulah sebabnya pemerintahan yang saya pimpin juga melakukan peningkatan jumlah infrastruktur di seluruh tanah air," ujar SBY.
Secara pribadi, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang disebutnya melanjutkan proyek-proyek infrastruktur di masa SBY. Kemudian mengingat situasi fiskal dan APBN saat ini, Demokrat berharap pemerintah lebih transparan dan bisa lebih memberi penjelasan kepada rakyat tentang keadaan yang sesungguhnya.
"Partai Demokrat tidak ingin Indonesia mengalami gagal fiskal," kata SBY.