Praktisi Hukum: Sukses Presiden Bergantung Polisi
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo disarankan memilih dan menentukan calon Kepala Polri yang tepat dan bisa bekerja sama dengan pemerintah. Pasalnya, gagal atau sukses tugas presiden sesungguhnya lebih banyak bergantung pada peran Kepolisian.
Andi Syafrani, praktisi hukum sekaligus dosen di Universitas Islam Negeri Jakarta, mengingatkan tentang dua indikator utama keberhasilan sebuah pemerintahan, yaitu terciptanya keamanan dan ketertiban serta penegakan hukum.
Tugas dan fungsi menjaga keamanan dan ketertiban serta penegakan hukum sebagian besar ada pada lembaga Kepolisian. Maka peran Kapolri menjadi sangat strategis untuk menyokong pemerintahan.
"Keamanan dan penegakan hukum adalah fungsi Kepolisian," ujar Andi dalam diskusi mingguan bertajuk Susah-Gampang Cari Kapolri di Jakarta pada Sabtu, 11 Juni 2016.
Presiden Joko Widodo belum menentukan calon Kapolri, sebab sejumlah nama masih dalam penilaian Komisi Kepolisian Nasional. Sedikitnya sembilan nama yang muncul dalam daftar kandidat, di antaranya, Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan (sekarang menjabat Wakil Kepala Polri), Komisaris Jenderal Polisi Tito Karnavian (sekarang menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), dan Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin (sekarang menjabat Kepala Lemdikpol).
Nama lain adalah Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso (sekarang menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional), Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius (sekarang menjabat Sekretaris Pertama Lembaga Ketahanan Nasional), Komisaris Jenderal Polisi Putut Eko Bayuseno (sekarang menjabat Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri), Komisaris Jenderal Polisi Dwi Priyatno (sekarang menjabat Inspektur Pengawasan Umum Polri).
(mus)