Presiden Safari Cek Proyek Pembangkit Listrik 35 Ribu MW
- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id – Dalam dua pekan terakhir ini, Presiden Joko Widodo mengunjungi beberapa daerah untuk mengetahui perkembangan pembangunan pembangkit listrik. Presiden rencananya akan menghadiri Groundbreaking Proyek Mobile Power Plant (MPP) Jeranjang (2x25 MW) yang terletak di Desa Kebunaya, Kecamatan Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB, Sabtu pagi, 11 Juni 2016.
Namun sebelum itu, Presiden dan Ibu Negara menyempatkan diri bermalam di Mataram, NTB. Saat tiba, Presiden langsung menunaikan salat Tarawih bersama di Masjid At - Takwa, dengan didampingi Gubernur NTB Zainul Majdi, Jokowi tiba bersama rombongan pukul 19:43 WITA.
Kehadiran Presiden menimbulkam permasalahan tersendiri. Di luar lokasi ibadah, puluhan anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) melakukan prosedur pemeriksaan pada setiap jemaah yang akan memasuki masjid. Hal ini menciptakan antrean dan terlihat banyak jemaah terlambat mengikuti salat Isya bersama.
Dalam kesempatan ini, selain menerima ucapan selamat datang yang disampaikan Gubernur NTB, Jokowi juga menyapa para jemaah. Presiden mengatakan, kedatangannya ke NTB untuk meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang ada di Jeranjang Kecamatan Gerung Lombok Barat.
"Tadi pagi saya sudah meninjau pembangkit listrik di Semarang, kemudian langsung terbang ke sini (Lombok). Besok saya juga akan meninjau Pembangkit Listrik yang menggunakan gas berkapasitas 25 kali megawatt di Lombok Barat,"
Dari NTB, Presiden dan Ibu Iriana akan melanjutkan perjalanan ke Bali dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Di Bali, Presiden akan meninjau PLTDG 200 MW Pesanggaran Bali dengan Pasokan Gas Mini LNG.
Setelah meninjau PLTDG ini, sore harinya, Presiden akan melepas Pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXVIII Tahun 2016. Presiden dan Ibu Iriana akan kembali ke Jakarta pada malam harinya.
Turut serta mendampingi Presiden, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Dirut PLN Sofyan Basir dan Staf Khusus Presiden Sukardi Rinaki
Sebelumnya saat menghadiri Groundbreaking PLTU Lontar 315 MW Unit 4 di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Jumat, 10 Juni 2016, Presiden mengatakan bahwa pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW harus dikawal dan dicek langsung ke lapangan.
"35.000 MW bukan target, itu kebutuhan. Kalau itu enggak ketemu, bisa nantinya di provinsi-provinsi itu keadaannya sama, biarpet, biarpet," ujar Presiden dalam siaran pers dari Tim Komunikasi Presiden, Jumat, 10 Juni 2016.