Ratusan Perahu Nelayan di Garut Hancur Diamuk Gelombang

Gelombang tinggi di Pantai Selatan Garut
Sumber :
  • VIVA/Dicky Hidayat

VIVA.co.id – Sejak beberapa pekan terakhir gelombang tinggi menerjang Pantai Selatan Kabupaten Garut Jawa Barat, dilaporkan ratusan perahu milik nelayan hancur akibat diterjang gelombang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun nelayan mengaku mengalami kerugian mecapai miliaran rupiah.

Dari Kali Prancis sampai Aceh Keluhkan Banjir

Salah seorang nelayan asal Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet Garut, Rukmaya, mengaku sejak sebulan terakhir dirasakan gelombang dan angin cukup kencang, namun dalam beberapa hari ini kondisinya semakin parah. Para nelayan sendiri sudah sebulan tidak melaut.

"Kami para nelayan sudah sebulan lebih tidak melaut, gelombang tinggi, khawatir terjadi apa-apa, beberapa hari terakhirnya ini kondisinya makin parah ditambah hujan turun cukup lebat, " ujar Rukmaya, Kamis 9 Juni 2016.

Diterjang Gelombang Pasang, Lima Rumah Makan di Yogya Hancur

Sementara untuk ketinggian gelombang di Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet Garut mencapai 5 meter. Selain merusak perahu nelayan, air laut sempat menggenangi kawasan sekitar pantai. Namun genangan air tak berlangsung lama.

"Jadi kalau di sini memang gelombangnya mencapai ketinggian 5 meter, kalau di Manalusu ketinggian gelombang lebih dari sini, " ungkap Rukmaya.

Gelombang Pasang Rusak Bangunan di Pinggir Pantai Yogyakarta

Sementara itu, Sobri, nelayan asal pantai Manalusu menyatakan bahwa ketinggian gelombang mecapai 8 meter, akan tetapi karena pecah sebelum tiba ke tepi pantai, dampak gelombang tidak parah.

"Ya, memang gelombangnya tinggi, kalau disini kerusakan meliputi benteng-benteng peghalang bibir pantai dan warung milik warga akibat tertiup angin kencang," kata Sobri.

(ren)

Dampak bencana banjir rob yang menimpa kawasan pesisir pantai di Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan, Rabu (31/1/2018)

Jelang Gerhana Bulan Total, Banjir Rob Mulai Muncul

Gerhana bulan akan memicu kenaikan muka air laut

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2018