Komisi Perlindungan Korupsi Jadi Hujatan Netizen
- VIVA.co.id/Twitter
VIVA.co.id – Diduga akibat kesalahan penulisan kepanjangan nama dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi Komisi Perlindungan Korupsi, Kementerian Dalam Negeri akhirnya menjadi hujatan netizen di jejaring sosial.
Di linimassa twitter, kicauan soal Komisi Perlindungan Korupsi ini sempat menjadi topik perbincangan terhangat. Mayoritasnya menghujat kesalahan penulisan penjelasan dari akronim KPK tersebut.
Lantas bagaimana respons netizen soal Komisi Perlindungan Korupsi yang muncul pertama kali dari surat undangan yang beredar di KPK tersebut? berikut sejumlah cuitan netizen di linimassa twitter soal Komisi Perlindungan Korupsi tersebut.
Ternyata KPK itu ada dua kepanjangannya. Pertama, Komisi Pemberantasan Korupsi. Kedua, Komisi Perlindungan Korupsi. Hmm baru tahu. . . . . ?
— RUSMANEFENDI J (@jamesrusman1998) June 8, 2016
KPK: Komisi Perlindungan Korupsi? Makanya korupsi sulit diberantas ya krn dilindungi... pic.twitter.com/mvsQXkzkmF
— M. Ismail Yusanto (@ismailyusanto) June 8, 2016
Typo kebablasan KPK = Komisi Perlindungan Korupsi ,sesuai knyataan skrang
— Ilham arif (@ariefnndi) June 8, 2016
@KPK_RI telah menjadi Komisi Perlindungan Korupsi (bagi kawan2 kekuasaan)
— Syarif Ahmad (@SyarifAhmad_) May 21, 2016
Kok bisa itu loh jadi Komisi Perlindungan Korupsi @KPK_RI . Mungkin ada orang PDIP yg gedek ama cino pic.twitter.com/WEoz7CecUQ
— Ranitha Mharanie (@avriel_moetz) June 8, 2016