Seorang Tewas akibat Banjir Bandang Garut

Anggota TNI dan masyarakat tengah mencari dua korban yang hilang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat

VIVA.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Garut, Jawa Barat, menginformasikan bahwa jalur Garut selatan terputus total akibat longsor tebing, pada Selasa malam 7 Juni 2016.

Cegah Corona, 500 Alat Semprot Disinfektan Elektrik Dibagikan di Garut

Penyebab longsor karena hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang di Sungai Cikalaces, Desa Sinarjaya, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kepala BPBD Garut, Dadi Jakaria, mengatakan, peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB yang menyebabkan tiga orang hanyut di mana seorang di antaranya ditemukan tewas.

Jumlah ODP Corona di Kabupaten Garut Bertambah 4 Orang

"Ketiganya merupakan satu keluarga dan pengendara kendaraan roda dua yang masing-masing bernama Syarifudin (29 tahun), Nurhayati (25), dan Abdul Aziz. Ketiganya hanyut terseret banjir bandang saat melintasi Sungai Cikalaces," ujarnya, di Garut, Jawa Barat, Rabu, 8 Juni 2016.

Upaya pencarian dilakukan oleh pihak relawan dan tim SAR BPBD Garut, Musyawarah Pimpinan Kecamatan Bungbulang dan masyarakat setempat. Pencarian membuahkan hasil dengan ditemukannya Syarifudin beberapa kilometer dari lokasi hanyut dalam keadaan sudah tak bernyawa.

Anggota DPRD Garut 'Terciduk' Main Game saat Rapat Paripurna

Korban setelah dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk kemudian rencananya dibawa ke rumah duka di Kampung Cikalaces, Desa Sirnajaya, Kecamatan Bungbulang, Garut.

"Alhamdulillah, pencarian membuahkan hasil. Seorang warga, Syarifudin, ditemukan namun dalam kondisi sudah meninggal dunia," ungkap Dadi.

Sementara itu, Komandan Koramil 1123/Cisewu, Kapten Infanteri Supriyatna, mengatakan, pihaknya bersama Muspika, BPBD, dan masyarakat, masih terus melakukan upaya pencarian para korban.

Namun, upaya pencarian terkendala medan yang terjal serta kondisi air yang masih besar serta cuaca yang ekstrem. Dikhawatirkan terjadi kembali banjir bandang.

"Memang, pencarian masih dilakukan, kami memang khawatir hujan turun dan terjadi banjir bandang lagi. Jadi, kami merasa takut juga," ungkap Supriyatna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya