Terendam Banjir, Jalan Raya Bandung-Garut Terputus
- ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra
VIVA.co.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Sumedang dan Bandung Timur pada Selasa malam hingga dinihari tadi menyebabkan ruas Jalan Raya Bandung-Garut, tepatnya di Jalan Raya Cimanggung dan Rancaekek, tergenang air.
Pantauan VIVA.co.id, Rabu, 8 Juni 2016, ketinggian air masih mencapai 70 centimeter. Akibatnya arus lalu lintas lumpuh. Kemacetan mencapai 5 kilometer, bahkan kendaraan yang memaksa menerobos banjir mogok.
Banjir yang menggenangi kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, kerap terjadi karena meluapnya Sungai Cimande dan buruknya drainase. Ditambah lagi berdirinya Pabrik Kahatek yang membelah sungai, sehingga setiap kali hujan turun rawan terjadi banjir
"Macetnya sudah dari pagi tadi, dari tadi pagi macetnya udah 5 kilometer," kata Ujang, salah seorang pengendara motor yang terjebak kemacetan sejak pagi.
Kemacetan juga dipicu beberapa kendaraan yang mogok di tengah jalan karena nekat menerobos banjir. Petugas kepolisian akhirnya mengalihkan arus lalu lintas dari Bandung menuju Garut melalui Jatonangor atau Sumedang.
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Kota Bandung juga menyebabkan sejumlah perumahan dan jalan utama di Kota Bandung tergenang air dengan ketinggian mencapai 1 meter. Salah satunya banjir terjadi di Perumahan Bumi Panyileukan, Cibiru, Kota Bandung.
Banjir setinggi satu meter mulai menggenangi Perumahan Bumi Panyileukan sejak Rabu dini hari. Banjir yang disebabkan jebolnya Sungai Cinambo ini terparah selama 20 tahun terakhir. Banyak warga yang terhambat aktivitasnya karena rumahnya tergenang banjir.
Selain merendam perumahan, banjir juga menggenangi sebagian Jalan Soekarno-Hatta, persimpangan Gedebage, Kota Bandung. "Kami berlakukan contra flow dari arah barat menuju timur untuk menggunakan jalur cepat di jalur berlawanan," kata Kasubdit Gakum Dirlentas Polda Jawa Barat, AKBP Matrius.
Banjir ini tidak hanya menggenangi pemukiman warga, juga menyebabkan kemacetan lalu lintas dari arah Cibiru menuju Kiaracondong maupun sebaliknya. Begitupun jalan-jalan alternatif menuju pusat Kota Bandung sempat lumpuh.
Jhon Hendra/tvOne Bandung