MUI Senang Awal Ramadan Bisa Berbarengan Lagi
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id – Penetapan awal Ramadan yang jatuh esok hari, Senin, 6 Juni 2016, disambut gembira semua kalangan. Sebab, keputusan Sidang Isbat ini membuat pelaksanaan ibadah puasa tahun ini kembali dilaksanakan secara bersamaan. Baik Pemerintah maupun Muhammadiyah sama-sama menyatakan tanggal yang sama untuk memulai bulan puasa.
Sebelumnya, seringkali pelaksanaan ibadah puasa tidak dilakukan bersamaan oleh semua umat Islam di Indonesia, karena adanya perbedaan penentuan awal Ramadan. Perbedaan ini seringkali terjadi antara penetapan pemerintah dengan ormas Muhammadiyah, yang menentukan awal Ramadan menggunakan metode hisab, atau perhitungan hari.
"Kita bersyukur tahun ini puasa bareng, baik pemerintah, dan Muhammadiyah dan insyallah lebaranya juga bareng," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma"ruf Amin, usai mengikuti Sidang Isbat di kantor Kementerian Agama Minggu, 5 Juni 2016.
Ma"ruf juga meminta agar masyarakat dapat menjadikan hal ini sebagai momen Ramadan tahun ini untuk beribadah sebaik mungkin, dan memperbaiki diri. Menurutnya, tanpa adanya perbedaan awal puasa, masyarakat tidak akan sibuk memperdebatkan perbedaan waktu tersebut.
"Ini nikmat tersendiri karena kita tidak akan disibukan hiruk pikuk perbedaan, ini juga jadi momentum bagi kita untuk perbaiki segalanya dalam ibadah," ucap Ma"ruf.
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah menetapkan 1 Ramadan jatuh esok hari. Penetapan tersebut sesuai prediksi hasil paparan tim pemantau Hisab dan Hilal Kementerian Agama yang telah melihat Hilal sejak pukul 10 pagi tadi.
Selain itu, dari pengamatan di 93 titik, enam diantaranya melaporkan telah melihat penampakan hilal melebihi dua derajat. "Dalam Sidang Isbat dilaporkan dari sisi hisab, keberadaan posisi hilal pada 5 Juni sekitar pukul 10 WIB posisi hilal antara 2 derajat 13 menit sampai 2 derajat 6 menit. Dari sisi rukyat, kami mendapatkan laporan dari 6 wilayah," kata Lukman saat menetapkan awal puasa.
(ren)