FPI: Harusnya PKI yang Minta Maaf ke Negara

Imam besar FPI, Rizieq Sihab
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh Nadlir

VIVA.co.id – Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab mengingatkan pemerintah untuk menolak tegas permintaan maaf pada . Menurut dia, menilik ke sejarah lampau, maka lah yang harus meminta maaf.

Dituding Berpihak, Luhut Beberkan Pengaruh China Bagi Ekonomi RI

"Karena yang salah dan melakukan pengkhianatan serta pembantaian. Justru seharusnya yang minta maaf kepada negara ini, kepada bangsa ini," kata Rizieq usai menemui Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat 3 Juni 2016.

Menurut Rizieq, sesuai dengan kesepakatan simposium ancaman , secara prinsip apa yang diinginkan adalah bukan menolak rekonsiliasi, tapi menolak Presiden untuk meminta maaf kepada . "Yang kami inginkan adalah rekonsiliasi ilmiah yang berlangsung secara alamiah selama ini," katanya.

Kerap Disebut 'Menteri Segala Urusan', Ini Kata Luhut

Rekonsiliasi ilmiah yang dimaksud yakni, rekonsiliasi yang sejak era reformasi sudah terjadi dan berlangsung di tengah masyarakat. Contohnya, anak keturunan sudah mendapatkan hak politik, sosial, dan ekonomi.

"Hak sipilnya tanpa dikurangi sedikit pun.Tidak ada halangan lagi. Mereka sudah bisa menjadi gubernur, bupati, wali kota, PNS, TNI, Polri. Saya pikir ini tinggal diperkuat saja, tidak perlu mencari format baru untuk rekonsiliasi yang pada akhirnya bisa menimbulkan konflik horizontal," ujar Rizieq.

Luhut 'Pede' pada 2024 RI Punya Industri Lithium Baterai

Terkait kedatangannya di kantor Luhut, Rizieq yang hadir bersama Mayjen (Purn) Kivlan Zein dan Letjen (Purn) Kiki Syahnakri mengaku sengaja datang untuk menyerahkan hasil rekomendasi simposium tandingan tragedi '65. "Itu (hasil simposium) sudah kami serahkan kepada Pak Menko Polhukam untuk diteruskan kepada Bapak Presiden," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan

RI Sambut Investasi, Luhut: Tapi Tak Ada Kompromi Soal Kedaulatan

Kita tidak akan pernah kompromi dengan siapapun dalam soal kedaulatan

img_title
VIVA.co.id
22 Juni 2020