FPI: Harusnya PKI yang Minta Maaf ke Negara
- VIVA.co.id/Moh Nadlir
VIVA.co.id – Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab mengingatkan pemerintah untuk menolak tegas permintaan maaf pada . Menurut dia, menilik ke sejarah lampau, maka lah yang harus meminta maaf.
"Karena yang salah dan melakukan pengkhianatan serta pembantaian. Justru seharusnya yang minta maaf kepada negara ini, kepada bangsa ini," kata Rizieq usai menemui Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat 3 Juni 2016.
Menurut Rizieq, sesuai dengan kesepakatan simposium ancaman , secara prinsip apa yang diinginkan adalah bukan menolak rekonsiliasi, tapi menolak Presiden untuk meminta maaf kepada . "Yang kami inginkan adalah rekonsiliasi ilmiah yang berlangsung secara alamiah selama ini," katanya.
Rekonsiliasi ilmiah yang dimaksud yakni, rekonsiliasi yang sejak era reformasi sudah terjadi dan berlangsung di tengah masyarakat. Contohnya, anak keturunan sudah mendapatkan hak politik, sosial, dan ekonomi.
"Hak sipilnya tanpa dikurangi sedikit pun.Tidak ada halangan lagi. Mereka sudah bisa menjadi gubernur, bupati, wali kota, PNS, TNI, Polri. Saya pikir ini tinggal diperkuat saja, tidak perlu mencari format baru untuk rekonsiliasi yang pada akhirnya bisa menimbulkan konflik horizontal," ujar Rizieq.
Terkait kedatangannya di kantor Luhut, Rizieq yang hadir bersama Mayjen (Purn) Kivlan Zein dan Letjen (Purn) Kiki Syahnakri mengaku sengaja datang untuk menyerahkan hasil rekomendasi simposium tandingan tragedi '65. "Itu (hasil simposium) sudah kami serahkan kepada Pak Menko Polhukam untuk diteruskan kepada Bapak Presiden," katanya.