Kisah Khofifah Mengobrol dengan Calon Menteri Wanita Gafatar
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, mengaku resah dengan munculnya banyak masalah yang terjadi belakangan ini. Ia menyebut negeri ini tidak hanya membutuhkan rasa aman secara sosial tapi juga aman spiritual.
Khofifah mencontohkan kasus munculnya organisasi bernama Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Menurutnya, organisasi berlambang matahari oranye itu tidak melulu soal ekonomi, seperti disampaikan pemimpin dan pengikutnya. Tapi juga soal keyakinan.
"Saya temui salah satu anggota Gafatar di penampungan, dia katanya calon Menteri Wanita di Gafatar. Saya tanya, (Gafatar) ini sekarang tahap apa? Dia jawab, tahap hijrah," ujar Khofifah memulai ceritanya di Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Lamongan, Jawa Timur, pada Kamis malam, 2 Juni 2016.
"Setelah hijrah tahapannya apa? Dia jawab, tahapan qital; berperang. Saya tanya lagi, siapa yang akan diperangi? Dia bilang, yang diperangi orang yang tidak mau ikut Gafatar," kata Khofifah melanjutkan ceritanya.
Lalu, si calon menteri Gafatar itu ditanya lagi, "Bagaimana kalau orang tua yang tidak mau ikut? Dia jawab, maka orang tua dianggap hanya sebagai perantara kelahiran di dunia."
Berdasarkan dialog dengan calon menteri Gafatar itu, Khofifah meyakini ada problem spiritual di tengah-tengah masyarakat. Itu juga akan berpengaruh buruk pada kondisi sosial. "Ini PR (pekerjaan rumah; tugas) kita, PR pesantren. Bagaimana menumbuhkan rasa aman secara spiritual di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.