PKK Benteng Pertama Cegah Kejahatan Seksual
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq
VIVA.co.id – Ketua tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pusat Erni Guntarti mengatakan bahwa PKK punya peran penting untuk mendorong keluarga waspada akan kejahatan seksual yang kian mengkhawatirkan.
"Seperti yang saya bilang, pendidikan karakter, mendidik anak-anak. Kalau dari lingkungan anak-anak sudah terdidik, terbentuk akhlak yang mulia, pasti itu (kejahatan seksual) tidak akan (terjadi)," kata Erni dalam rapat konsolidasi tim penggerak PKK tahun 2016 di Grand Sahid Jaya Hotel, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa 31 Mei 2016.
Karena itu, kata Erni, melalui berbagai programnya, PKK terus menyosialisasikan program-program pencegahan soal kekerasan, kejahatan seksual, narkoba serta HIV/AIDS, dari pusat hingga ke daerah.
"PKK menyosialisasikan program, baik dari pemerintah atau PKK sendiri. Kami akan dukung semua program pemerintah sebagai penyuluh penggerak. PKK kan dari pusat sampai bawah banyak sekali, satu kata di pusat maka semua yang di bawah akan melakukan, menggerakkan, melaksanakan, apa yang menjadi program itu pasti luar biasa," ujar Erni.
Istri menteri dalam negeri tersebut juga berujar, PKK punya peran penting sebagai benteng pertahanan pertama kepada keluarga terkait berbagai masalah, termasuk kejahatan seksual.
"Karena semua masalah pasti ada di keluarga, kita kalau garap (bekali) di keluarga (tak akan terjadi). Ujung tombak kami adalah kader-kader di bawah. Kami sebagai tim penggerak yang membina mereka, mengadakan pelatihan, dan kader-kader di bawah itulah yang melaksanakan ke masyarakat," ujarnya.
Guna menyukseskan berbagai programnya, PKK juga menggandeng berbagai pihak dan sektor yang memiliki visi serta misi yang sama dengan PKK.
"Gandeng pihak luar, bermitra dengan banyak sektor terkait seperti pembinaan karakter dengan yayasan, pokoknya kalau ada lembaga yang punya misi sama, ya bisa bekerja sama," ujar Erni.
Senada, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, PKK punya peran penting memberikan penyuluhan akan bahaya kejahatan seksual serta pencegahannya kepada keluarga.
"Masuk di bagian miras, narkoba. Dari situ (miras dan narkoba) akan menimbulkan kejahatan seksual, harus diberikan penyuluhan. Intinya pada kekuatan orangtua, ibu-ibu yang 24 jam mengawasi anaknya," kata Tjahjo.