Hari Tanpa Tembakau dan Kampanye WHO Terhadap Kemasan Polos
- U-Report
VIVA.co.id – Pada hari ini, Selasa 31 Mei 2016, masyarakat dunia memperingati World No Tobacco Day (WNTD), atau Hari Tanpa Tembakau. Hari ini menjadi salah satu kampanye global yang digagas World Health Organization (WHO), sebuah badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah kesehatan dunia.
WNTD ditetapkan untuk mendorong masyarakat dunia, agar menjalankan kehidupan tanpa mengonsumsi semua produk tembakau selama 24 jam. Hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian masyarakat terhadap efek negatif tembakau bagi kesehatan.
Pada kampanye WNTD tahun ini, WHO menyerukan pemerintah menerapkan kebijakan penggunaan kemasan polos pada produk tembakau, sehingga mengurangi daya tarik produk tersebut, dan menyelamatkan nyawa.
Direktur Jenderal WHO Margaret Chan, dalam situs resmi WHO, menyebut produk tembakau setidaknya membunuh enam juta penduduk setiap tahunnya.
Kini, WHO tengah menarik perhatiannya terhadap peran dari kemasan polos produk tembakau sebagai pendekatan komprehensif untuk mengontrol tembakau, termasuk di dalamnya adalah larangan terhadap iklan, promosi, sponsor, dan peringatan kesehatan.
"Kita melakukan ini untuk alasan yang bagus: kemasan polos bekerja," kata Chan dalam pernyataan menyambut WNTD, Senin 30 Mei 2016.
Berdasarkan bukti baru dari Australia, negara pertama yang menerapkan secara menyeluruh kemasan polos, menunjukkan perubahan pada kemasan produk tembakau mengurangi jumlah perokok lebih dari 100 ribu orang.
"Pada 34 bulan pertama sejak diimplementasikan pada 2012," ucapnya.
Bukti ini menunjukkan bahwa kemasan polos mengurangi daya tarik dari produk tembakau.
Di Indonesia, WNTD pun menarik perhatian netizen. Kampanye #WorldNoTobaccoDay pun menempati urutan pertama trending topic nasional di Twitter. Umumnya, masyarakat mendukung kampanye ini.
Seperti, "tahukah kamu? Biaya 10 tahun merokok setara dengan biaya ibadah haji, kuliah S1 PTN, atau biaya renovasi rumah," tulis Aulia Pratama Rais dengan akun @IlhamAPR.
"@TipeDarah: Tahukah kamu? Biaya 10 thn merokok setara dgn biaya ibadah haji, kuliah S1 PTN atau biaya renovasi rumah. #WorldNoTobaccoDay"
— I.Aulia Pratama Rais (@IlhamAPR_) June 19, 2013
Pengguna akun lainnya, Steffanny Katuuk dengan @Fanny_DFlov mencuit, "kurangilah merokok. Mari menjaga kesehatan kita dan kesehatan keluarga kita sejak dini."
Kurangilah merokok :) Mari menjaga kesehatan kita & kesehatan keluarga kita sejak dini ;) #WorldNoTobaccoDay pic.twitter.com/sFCE0cNAdX
— Steffanny Katuuk (@Fanny_DFlov) May 31, 2013
Selain itu, ada juga Fiersa Besari, dengan akun @FiersaBesari, yang menulis "menyayangi orang lain mestinya dimulai dengan menyayangi diri sendiri. Selamat Hari Tanpa Tembakau. Berhenti selagi bisa."
Menyayangi orang lain mestinya dimulai dengan menyayangi diri sendiri. Selamat Hari Tanpa Tembakau. Berhenti selagi bisa#WorldNoTobaccoDay
— Fiersa Besari (@FiersaBesari) May 31, 2016
Di saat bersamaan, ada juga kampanye dengan #TerimakasihTembakau. Mereka juga memaknai Hari Tanpa Tembakau dengan menuangkan opini mereka.
Seperti Alfa Gumilang dengan akun @alfagumilang yang mentautkan gambar mengenai logika kampanye anti merokok. Seraya menulis, "selamat pagi. Selamat hari Selasa. Bakar dulu sebelum beraktivitas."
Selamat pagi. Selamat hari Selasa. Bakar dulu sebelum beraktivitas ???? #TerimakasihTembakau pic.twitter.com/U3kx6EAao5
— Alfa Gumilang (@alfagumilang) May 31, 2016
"Karena setiap asap yang keluar dari diriku inspirasiku," cuit Kurnia dalam akun @jh02h.
Karena setiap asap yang keluar dari diriku inspirasiku #TerimakasihTembakau
— Kurnia (@jh02n) May 30, 2016
Ramon dengan akun @Ramon_Dimarie juga mengeluarkan opini serupa. "Terima kasih para petani tembakau. Khususnya para kota penghasil tembakau. Tidak akan ada kretek jikalau tidak ada tembakau," cuitnya.
Trimakasih para petani tmbakau. khususnya para kota penghasil tembakau. Tdak akan ada kretek jikalau tdak ada tembakau! #TerimakasihTembakau
— Ramon (@Ramon_Dimarie) May 31, 2016