Polri: Abu Sayyaf Lari ke Sulut jika Diserang Filipina
- VIVA.co.id/Agustinus Hari
VIVA.co.id - Militer Filipina dikabarkan akan melakukan penyerangan besar-besaran terhadap kelompok militan Abu Sayyaf di negara itu. Masyarakat Sulawesi Utara diminta mewaspadai kemungkinan jadi lokasi pelarian para teroris ke daerah itu.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut), Brigadir Jenderal Polisi Wilmar Marpaung, memperingatkan bahwa kelompok militan Abu Sayyaf bakal kabur ke negara-negara tetangga Filipina, termasuk Indonesia. Wilayah Indonesia yang dekat dengan Mindanau, basis kelompok Abu Sayyaf, adalah beberapa daerah di Sulut, yakni Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
“Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud yang hanya beberapa jam jaraknya dari Mindanau, Filipina. Sangat rentan dimasuki para gerilyawan Abu Sayyaf. Setelah daerah kepulauan, mereka akan masuk Bitung dan Manado," kata Wilmar Marpaung kepada wartawan di Manado pada Selasa, 31 Mei 2016.
Polda Sulut telah mengantisipasi dengan beberapa kiat yang harus didukung masyarakat, termasuk melakukan pengamanan super ketat di daerah perbatasan. “Laporkan jika ada yang mengetahui, melihat, mendengar orang-orang yang dicurigai berada di lingkungan kita masing-masing. Jangan beri peluang mereka lakukan kekacauan di Sulut," katanya menambahkan.
Polda Sulut dinaikkan statusnya dari polda tipe B menjadi tipe A, yang berarti tingkat kerawanan sangat tinggi karena sebagai daerah perbatasan dengan negara tetangga. Polda lain yang dinaikkan statusnya serupa Polda Sulut adalah Polda Kalimantan Barat (Kalbar). Tetapi Sulut jauh lebih rawan ketimbang Kalbar.
“Kalbar berbatasan dengan Malaysia, yang kita lihat aman-aman saja. Sementara kita, berbatasan dengan Filipina, yakni ada teroris Abu Sayyaf, serta Poso, ada kelompok Santoso. Jadi kita (Sulut) dikepung dari darat dan laut," kata Wilmar.
Dia mengingatkan masyarakat Sulut terkait terorisme di perbatasan. Polisi menyebut meningkatkan pengamanan agar kelompok Santoso tak kabur ke Sulut. “Satgas Operasi Tinombala mengejar Santoso dan kawan-kawan. Antisipasi jika mereka sudah dalam keadaan terjepit agar tak melarikan diri di Sulut," ujarnya.
Ia menjelaskan, hutan Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulut adalah daerah yang berbatasan. Tak tertutup kemungkinan mereka lolos di Gorontalo dan masuk ke Sulut lalu lari ke Filipina. “Begitu pula sebaliknya, (kelompok Abu Sayyaf) dari Filipina masuk ke Sulut."
(mus)