Ngeri, Siswi SD di Semarang Diperkosa 21 Pemuda
- www.kidsinthehouse.com
VIVA.co.id – Semakin menakutkan. Pemerkosaan dan pelecehan seksual di Tanah Air belum juga berhenti. Malah semakin meningkat.
Peristiwa itu kini terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Seorang siswi Sekolah Dasar (SD) di kota itu dilaporkan telah diperkosa oleh 21 pemuda. Kini korban, SR (12), menderita trauma berat, bahkan alat vitalnya menderita penyakit kelamin.
Dari data terhimpun, aksi biadab pemerkosaan ini terjadi pada Sabtu, 7 Mei 2016, sekira pukul 00.00. Korban diperkosa pertama kali oleh tujuh pemuda di sebuah gubuk persawahan.
Pemerkosaan berlanjut pada Kamis 12 Mei 2016. Kali ini, jumlah pemerkosa lebih banyak, yakni 12 orang. Korban diperkosa di dekat depo pasir di desanya.
Hingga akhirnya, pada Sabtu, 14 Mei 2016, korban SR kembali mendapatkan perkosaan yang dilakukan oleh dua orang. Sehingga ditotal selama tiga kali kejadian itu, ada 21 orang yang melakukan pemerkosaan terhadap SR. Dan setiap perkosaan, korban ternyata dicekoki pil koplo oleh para pelakunya.
Baca Juga:
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengakui ada aksi pemerkosaan yang dilakukan oleh 21 pemuda tersebut. Arist mengaku sudah menemui korban dan orangtuanya.
"Saya ke sana bertemu di salah satu rumah aman. Ketemu korban dan orangtua. Saya terkejut di Semarang ada kejahatan seksual yang dilakukan 21 orang," katanya.
Menurut Arist, kondisi korban kini memperihatinkan. Selain trauma, ia menderita penyakit kelamin akibat perlakuan para pelaku. "Korban trauma dan mengalami gangguan di alat reproduksi. Kasihan anak itu," kata Arist.
"Saya Rabu besok akan ketemu Kapolda (Jateng)Â koordinasi terkait antisipasi kasus ini. (Pemerkosaan) ini dilakukan oleh gerombolan pemerkosa," kata Arist.
Terpisah, Kepala Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polrestabes Semarang, AKP Kumarsini, mengaku telah menerima laporan atas dugaan perkosaan terhadap SR. "Ini baru saja bapaknya lapor," kata Kumarsini.
Meski demikian, pihaknya belum bisa menjelaskan detail kronologi dan jumlah pasti pelakunya. Menurut laporan yang masih, insiden terjadi pada Sabtu, 14 Mei 2016. Pelaku berjumlah banyak.
"Versi pelapor, kejadiannya si korban dibawa ke TKP dan disetubuhi. Kami masih akan lakukan penyelidikan terkait laporan itu," kata Kumarsini. (ase)