Karyawati Diperkosa dan Dibunuh di Kamar Rumahnya
- ANTARA/Irsan Mulyadi
VIVA.co.id – Seorang karyawati pabrik ditemukan tewas dalam kondisi tanpa busana di dalam kamar rumahnya di Kampung Leuwikeked, Desa Berekah, Bojonggenteng, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu pagi, 29 Mei 2016. Korban yang diketahui bernama Heti Sulastri (20), diduga sempat diperkosa sebelum dibunuh.
Selain tanpa busana, saat ditemukan bagian wajah Heti disekap selimut. Alat vitalnya juga disumpal tisu. Mayat wanita berparas ayu itu pertama kali ditemukan oleh ibu kandungnya, Aoh Maesaroh, saat akan membangunkan Heti untuk salat subuh.
Menurut Maesaroh, malam saat kejadian dia tidak mendengar ada orang masuk rumahnya dan mendengar teriakan anaknya di dalam kamar. Karena itu, dia tidak mengetahui siapa pelaku pembunuh anaknya.
"Saya tidur, Heti juga masuk kamar jam 10," kata Maesaroh sambil menangis. Â
Setelah subuh tidak bangun, Maesaroh kembali membangunkan Heti pada pukul 06.30 WIB. Tapi Heti tetap tidak bangun. Karena penasaran, dia keluar rumah dan mencoba membangunkan Heti lewat jendela kamar. Tapi dia mendapati jendela dalam kondisi terbuka. Tak lama melihat ke dalam kamar Heti, Maesaroh berteriak. Heti terlihat dalam kondisi tanpa busana dan kepala ditutup selimut.
"Saya lihat lewat jendela, tapi sudah rusak dan terbuka. Saya lihat muka Heti ditutup selimut," katanya.
Dari penyelidikan awal polisi, diketahui kalau pelaku memang masuk dengan cara merusak jendela kamar korban. Namun siapa pelakunya dan berapa jumlah mereka, belum diketahui secara pasti.
Keluarga sebelumnya sempat membawa Heti ke klinik terdekat dengan harapan nyawanya masih bisa ditolong. Saat itu, wajahnya sudah membiru dan dokter memastian kalau Heti sudah meninggal. Mayat Heti kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi Cibadak, untuk keperluan autopsi.
Petugas yang menerima laporan langsung melakukan identifikasi di lokasi kejadian. Hingga kini masih diselidiki siapa pelaku pemerkosa dan pembunuh Heti. Sampai petang tadi, jasad Heti masih diautopsi di RSUD Sekarwangi.
Laporan: Mohamad Akasah/ Sukabumi