Lokalisasi Ini Jadi Target Pemerintah untuk Segera Ditutup
- VIVAnews/ Stella Maris
VIVA.co.id – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan pemerintah hingga kini masih kukuh untuk terus melakukan upaya penutupan wilayah lokalisasi. Hal ini dianggap penting karena prostitusi dianggap dapat memantik berbagai permasalahan kompleks di tingkatan masyarakat dengan dampak yang luas.
"Pemerintah terus melakukan penutupan lokalisasi prostitusi di seluruh Indonesia. Pada lokalisasi prostitusi memang terdapat permasalahan yang sangat kompleks, baik berupa eksploitasi seksual, perdagangan manusia, serta tindak kekerasan," kata Khofifah, Minggu, 29 Mei 2016.
Khofifah menambahkan, lokalisasi prostitusi di Provinsi Jawa Timur terus berkurang. Kini yang tersisa dan teridentifikasi pemerintah berada di daerah Mojokerto. Pada bulan Juni 2016 mendatang, Khofifah berharap lokalisasi tersebut bisa dilakukan penutupan.
"Lokalisasi prostitusi di daerah Mojokerto ditargetkan pada 1 Juni 2016 ini bisa segera dilakukan proses penutupan," kata dia.
Menurut Khofifah, pemerintah tidak hanya melakukan upaya penutupan lokalisasi prostitusi, melainkan menyiapkan perangkat aturan berupa regulasi agar tercipta pola hidup dari tidak sehat beralih menjadi hidup sehat. Sementara terkait peredaran minuman keras dan minuman beralkohol, kata dia, perlu ditata ulang dengan regulasi yang lebih ketat.
"Ini bukan soal pencabutan, melainkan proses regulasi terhadap Peraturan Daerah agar lebih restrik dan berada di kawasan hotel bintang lima. Sehingga, perlu ada revisi sesuai yang ditimbulkan baik kejahatan maupun tindak kekerasan," kata dia.