Sukmawati Pertanyakan Kelayakan Soeharto Jadi Pahlawan
- Arsip Nasional RI/ Buku 'Pak Harto, The Untold Stories'
VIVA.co.id - Salah satu anak mendiang Presiden Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri, turut berbicara mengenai polemik usul gelar pahlawan nasional bagi pengganti ayahnya, almarhum Presiden Soeharto. Ia menyampaikan uneg-unegnya pada acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa, 24 Mei 2016.
"Menyegarkan ingatan saya di dalam benak dan kalbu saya, dan membuat beberapa catatan tentang Soeharto, terutama kepada Golkar dan seluruh rakyat Indonesia," kata Sukmawati memulai perkataannya.
Sukmawati lalu mempertanyakan kembali kelayakan Soeharto mendapatkan gelar terhormat dari negara tersebut. Sedangkan, ia mencatat tak sedikit catatan-catatan negatif yang mengiringi perjalanan kekuasaan jenderal besar tersebut.
"Apakah layak Soeharto itu mendapat gelar tersebut ketika dia adalah pelanggar ham berat, dia adalah penghianat bangsa, dia pembunuh para pahlawan revolusi, dia pembunuh pimpinan PNI dan massanya, dia pembunuh pimpinan PKI dan massanya, dia penganiaya menteri-menteri kabinet Dwikora, dan pada akhirnya pembunuh Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno," lanjut Sukmawati.
Adik Megawati Soekarnoputri tersebut melanjutkan bahwa itulah fakta-fakta sejarah yang ia catat dan kemudian ia tulis ke dalam sebuah buku sebagai suatu kesimpulan akhir dari seluruh renungan panjang. Dengan bermacam-macam referensi dari dalam dan luar negeri mulai dari saksi, pelaku, sampai pengamat politik Indonesia.
"Jadi saya kira dengan macam-macam apa yang saya catat di dalam perjalanan pemikiran saya. Politik Indonesia yang sangat menyedihkan, yang menjadi luka di dalam sanubari kami. Itu kita bukanlah di kelompok yang setuju Soeharto diberikan gelar tersebut," tutur Sukmawati.
(ren)