Akibat Medsos, Sehari Manado Koleksi Satu Janda Baru
- U-Report
VIVA.co.id – Tingkat perceraian di Kota Manado, Sulawesi Utara, terus terjadi peningkatan. Data dari Pengadilan Negeri (PN) Manado, cukup mencegangkan bahwa pada 2015, tercatat ada sekitar 395 kasus perceraian. Bahkan, sejak Januari hingga Mei 2016, sudah ada 149 kasus yang masuk.
Panitera Muda Perdata PN Manado, Fonneke Tamara, mengatakan kasus cerai ini didominasi istri yang mengunggat suaminya.
"Artinya, jika dihitung dari awal tahun, Manado mengoleksi satu janda dan duda baru dalam setiap harinya," ujar Fonneke, Selasa 24 Mei 2016.
Fonneke mengatakan, alasan utama perceraian ialah, karena tidak adanya keharmonisan dalam rumah tangga.
"Namun, yang menjadi latar belakang munculnya gugatan cerai ada tiga hal. Pertama, media sosial (medsos). Kedua, akhlak. Dan, ketiga masalah ekonomi,” kata Fonneke.
Sosiolog Lidia Kandowangko menilai saat ini, medsos sudah jadi fenomena baru. Dalam ilmu sosiolog disebutkan virtual community, di mana seseorang lebih menekankan pola interaksi lewat dunia maya.
Jika ada ketidakpuasan istri terhadap suami, ia akan melampiaskan melalui sosial media. Apalagi, jika stres, paling mudah yang akan dicari media sosial.
"Sehingga, di sosmed akan bertemu banyak orang, baik teman lama, ataupun orang lain yang memberi perhatian lebih. Yang kemudian, berpeluang menjadi unsur peretak rumah tangga," tutur Lidia. (asp)