Empat Alasan Masa Jabatan Kapolri Tak Perlu Diperpanjang
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Wacana perpanjangan masa jabatan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menimbulkan pro dan kontra. Indonesia Police Watch (IPW) salah satu yang menentang masa jabatan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti diperpanjang.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menilai, ada empat alasan, kenapa Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tidak perlu diperpanjang masa jabatannya.
"Dalam melihat suksesi kepemimpinan Polri, Presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif dalam menentukan Kapolri baru, diharapkan berorientasi ke masa depan dan bukan mundur ke belakang untuk memperpanjang masa jabatan Kapolri," kata Neta dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id. Senin 23 Mei 2016.
Neta menambahkan, alasan pertama tak diperpanjangnya masa jabatan Kapolri adalah Presiden Jokowi harus konsisten dengan revolusi mentalnya untuk melanjutkan perubahan pelayanan publik di Polri.
"Beberapa waktu lalu Presiden pernah mengecam masih buruknya pelayanan STNK di Polri," ujarnya.
Alasan kedua, menurutnya, Kapolri Badrodin Haiti tidak punya prestasi yang menonjol selama memimpin Kepolisian.
"Sembilan kasus korupsi besar yang pernah disidik Polri tak kunjung dilimpahkan ke kejaksaan. Operasi Tinombala di Poso, yang melibatkan 3000 pasukan Polri dan TNI tak kunjung bisa melumpuhkan Santoso yang hanya didukung 21 personel," ucapnya.
Ketiga, Neta menuturkan, perpanjangan Haiti bertentangan dengan UU No 2 Tahun 2002 tentang Polri.
"Sebab Pasal 11 ayat 6 undang undang itu mengisyaratkan bahwa Calon Kapolri adalah Perwira Tinggi Polri yang masih aktif, dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karier," katanya.
Keempat, perpanjangan masa jabatan Haiti hanya akan menghancurkan sistem kaderisasi dan assesment yang sudah dibangun Polri sejak 10 tahun terakhir.
IPW berharap dalam menetapkan Kapolri baru, Presiden Jokowi berpikir ke depan dan tidak mundur ke belakang, apalagi menghancurkan sistem yang sudah dibangun Polri sejak 10 tahun terakhir.
"Saat ini cukup banyak kader kader Polri yang mumpuni untuk memimpin kepolisian," ujarnya.
Lebih lanjut, IPW juga menyesalkan pernyataan Haiti yang mengatakan ‘pensiun Alhamdulillah, tidak pensiun juga tidak apa-apa’. Menurutnya, pernyataan ini seolah Badrodin tidak legowo pensiun dari Kapolri.
"Pernyataan ini seolah tidak menggambarkan sebagai Bhayangkara yang legowo. Seharusnya Haiti meniru ucapan Kapolri Sutanto yang saat muncul isu perpanjangan dengan legowo mengatakan bahwa dirinya akan mempersiapkan kader terbaik pengganti dirinya dan dia cukup sampai disini. Sehingga tidak muncul polemik dan upaya penghancuran sistem kaderisasi Polri," tegasnya.