Korban Tewas Awan Panas Sinabung Jadi Enam Orang
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Korban akibat awan panas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, bertambah menjadi sembilan orang, terdiri enam orang korban tewas dan tiga korban kritis.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, AKBP Rina Sari Ginting menjelaskan, erupsi disertai dari Gunung Sinabung, terjadi Sabtu sore kemarin, 21 Mei 2016.
"Di desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, dilaporkan korban sembilan orang, akibat Erupsi disertai awan panas dari . Terdiri enam orang korban tewas dan tiga korban luka," ungkap Rina Sari Ginting kepada wartawan di Medan, Minggu pagi, 22 Mei 2016.
Seluruh korban saat terjadi awan panas, diketahui mereka sedang melakukan aktivitas pertanian di lokasi tersebut. Lokasi aktivitas para korban itu masuk dalam zona merah, atau larang keras yang disampaikan pemerintah daerah (Pemda) Karo.
"Pada saat kejadian, korban berada di desa Gamber, melakukan aktivitas yang merupakan zona merah (jarak radius lima kilometer dari Gunung Sinabung) tiba-tiba datang awan panas Gunung Sinabung membakar para korban," jelas perwira melati dua ini.
Kini, Polda Sumatera Utara bersama Polres Karo berkoordinasi dengan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara, BPBD Karo, Tim SAR, dan TNI untuk melakukan tanggap bencana dan evakuasi seluruh korban. Petugas gabungan itu juga mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati zona merah yang sudah ditentukan.
Berdasarkan informasi, keempat jenazah masih berada di RSU Kabajahe Kabupaten Karo. Selanjutnya, akan diserahkan ke keluarga korban. Sedangkan tiga korban kritis, masih menjalani perawatan medis di RSUPH Adam Malik, Medan.
Berikut nama-nama korban awan panas Gunung Sinabung :
- Korban tewas : meninggal dunia enam orang
1. Karman Meliala (60 Tahun)
2. Irwansyah Sembiring (17 Tahun)
3. Nanin Boru Sitepu (50 tahun)
4. Leo Perangin-angin (25 Tahun)
5. Mulip Ginting (45 Tahun)
6. Ersada Ginting (55 Tahun)
- Korban kritis :
1. Ibrahim Sembiring (51 Tahun)
2. Cahaya Sembiring (57 Tahun)
3. Cahaya Boru Tarigan (45 Tahun)
(asp)