Dua Pendaki Hilang, Gunung Semeru Ditutup
- VIVA.co.id / Siti Ruqoyah
VIVA.co.id – Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru (TNBTS), menutup pendakian Gunung Semeru sejak 20 Mei 2016, hingga batas waktu yang tidak ditentukan.Â
Saat ini, diperkirakan terdapat sekitar 100 pendaki yang ada di lereng Semeru dan diimbau untuk segera turun. Sekitar 500 pendaki pun batal naik pada Minggu ini, 22 Mei 2016,.
"Minggu, pendakian ada sekitar 500an. Tentu mereka kecewa, tetapi kami mohon pengertian, karena ini juga untuk keselamatan pendaki sendiri," kata kepala BB TNBTS, John Kennedia, Minggu.Â
Keputusan menutup pendakian, menurut John, dilakukan setelah tim terpadu mengadakan pertemuan. Tim tersebut berisi berbagai lembaga dan instansi lintas sektor.Â
Di dalamnya terdapat TNBTS, Polri, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan unsur PMI, serta SAR. Â
"Kami fokus pada pencarian dua pendaki dan melanjutkan SAR terbuka untuk mengoptimalkan pencarian," katanya.
Diperkirakan saat ini, terdapat 100 pendaki yang sedang berada di lereng Gunung Semeru. Mereka adalah pendaki yang berangkat pada 19 Mei dan 20 Mei 2016.Â
Pendaki diimbau untuk segera turun dan tak melanggar pendakian, yaitu berhenti di pos terakhir pendakian, Kalimati. Meskipun sejumlah pendaki di lereng gunung pun banyak memberikan informasi dan menjadi relawan SAR untuk membantu pencarian. Â
"Kami mengirim 15 personel SAR baru naik ke atas. Namun, ada banyak pendaki lain yang juga ikut membantu pencarian di atas," ujarnya.
John menambahkan, penutupan Semeru dilakukan tanpa batas waktu tertentu. Fokus tim saat ini adalah mencari dua penyintas yang hilang.Â
Nantinya, tim terpadu akan kembali membahas tentang kapan pendakian dibuka kembali. Â
"Semua diputuskan dalam tim terpadu. Nanti, kami akan berdiskusi kembali kapan Semeru akan dibuka," katanya. (asp)