Cerita soal Bung Karno Populerkan Budaya Pakai Peci
- Dok. Istimewa
VIVA.co.id – Pengamat Politik, Yudi Latif mengatakan, kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebenarnya pengikut setia dari ajaran Presiden Indonesia pertama, Soekarno. Sebab, para kader kerap mengenakan peci seperti yang Soekarno lakukan.
"Orang-orang PPP lebih sering menggunakan peci ketimbang orang PDIP. Siapa saja yang mengenakan peci, tidak bisa tidak, mereka harus berterima kasih pada Bung Karno," kata Yudi dalam pelantikan DPP PPP di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat malam.
Ia mengatakan, Soekarno lah yang mempopulerkan peci hitam. Yudi melanjutkan, soal peci, ada satu kisah menarik. Dalam suatu pertemuan Jong Java di Surabaya, para pemuda sepakat menggunakan seragam modern.
"Pengertian modern waktu itu berbaju kebarat-baratan. Tidak seperti layaknya kebanyakan orang waktu itu, pakai sarung atau blankon. Tapi menurut Bung Karno, menjadi modern tidak berarti harus westernisasi," kata Yudi.
Menjadi modern tidak harus tercabut dari akar-akar sendiri. Bung Karno saat itu ingin memberikan pelajaran pada para pelajar yang sok kebarat-baratan.
"Dia punya pikiran bagaimana mengejutkan dengan cara berpakaian. Dia ingat di Indonesia atributnya rata-rata menggunakan tutup kepala. Tukang becak, dalang, orang Islam dengan berbagai cara menutup kepala," kata Yudi.
Lalu, dalam pertemuan Jong Java berikutnya, Soekarno mengendap-endap memakai peci dan memastikan seluruh pengurus masuk ke dalam ruangan. Setelah masuk ruangan, Soekarno masuk ke ruangan dan berdiri di atas meja.
"Dia katakan, inilah pakaian tradisi Indonesia. Kita ini calon pemimpin bangsa dan tidak boleh tercerabut dari akar-akar kerohanian, akar tradisi bangsa sendiri," kata Yudi.