Diskusi Film Pulau Buru Tanah Air Beta Dibubarkan

Polisi membubarkan acara diskusi tentang film bertajuk Pulau Buru Tanah Air Beta di Warung Mbah Cokro, Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat malam, 20 Mei 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Januar Adi Sagita

VIVA.co.id - Diskusi tentang film bertajuk Pulau Buru Tanah Air Beta di Warung Mbah Cokro, Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat malam, 20 Mei 2016, dibubarkan oleh aparat Kepolisian. Alasannya, kegiatan itu belum mendapat izin dari polisi.

Dituntut 14,5 Tahun Bui, Pemerkosa Anak Kandung Menangis

Pemilik tempat diskusi, M Zurqoni, mengatakan bahwa diskusi itu sebenarnya memang belum sempat digelar. Sebab sejumlah aparat dari Kepolisian Sektor Tenggilis dan Komando Rayon Militer Tenggilis mendatangi tempat itu.

Zurqoni menjelaskan, aparat tersebut datang ke tempat itu sebelum pukul 20.00 WIB. "Mereka meminta agar diskusinya ditunda dulu, karena izinnya belum keluar," kata Zurqoni kepada VIVA.co.id melalui sambungan telepon.

Surabaya, Kota Pahlawan yang Asyik Buat Jalan-jalan

Saat ditanya apakah diskusi itu akan digelar kembali, Zurqoni belum memberikan jawaban yang jelas. "Kamu masih bingung, makanya nanti lihat dulu," ujarnya.

Diskusi itu juga akan menghadirkan dua narasumber, yakni Saleh Ismail Mukadar dan Airlangga Pribadi, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Universitas Airlangga.

SBY: Keturunan PKI Tak Boleh Ikut Divonis Salah

Airlagga mengaku bahwa sejak awal memang berhalangan menghadiri diskusi itu. "Karena anak saya agak sakit, makanya harus saya temani dulu," ujarnya melalui pesan singkat

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polrestabes Surabaya, Komisaris Polisi Lily Djafar, mengaku belum belum menerima informasi apa pun tentang diskusi itu. "Saya belum dapat kabarnya dari Kasat Intelkam (Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Polrestabes Surabaya).”

Diskusi film serupa juga pernah digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) pada Rabu, 18 Mei 2016. Lokasi diskusi itu pun berpindah dari Perpustakaan Kampus B Unair ke Fakultas Ilmu Budaya. Alasannya, pihak perpustakaan khawatir muncul penolakan di berbagai tempat, karena film itu dianggap kontroversial dan dianggap mengandung ideologi terlarang.

Personel Banser GP Ansor Kota Surabaya diterjunkan langsung untuk memberi pengamanan di sekitar Asrama Mahasiswa Papua Surabaya, Kamis (22/8/2019). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

GP Ansor Surabaya Jaga Asrama Mahasiswa Papua

Dilakukan hingga hari Jumat

img_title
VIVA.co.id
22 Agustus 2019